BOLASPORT.COM - Arema FC merilis pernyataan resmi usai disinggung klub Liga 3 karena berkandang di Yogyakarta.
Arema merespons protes salah satu klub Liga 3 DIY, Hizbul Wathan UMY akibat keputusannya berkandang di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Dalam pernyataannya, Arema FC memahami kekecewaan Hizbul Wathan UMY karena adanya tragedi Kanjuruhan.
Oleh karena itu, pihak Singo Edan memohon maaf kepada Hizbul Wathan UMY.
"Kami ikhlas menerima segala kekecewaan dari banyak pihak dikarenakan dampak dari musibah kanjuruhan dan kami memohon maaf, namun semua tidak ada niatan apalagi kesengajaan," kata Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi, Tatang Dwi Arifianto dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Kami patuh menjalankan konsekuensi sanksi yang diberikan federasi."
"Kami juga menghormati proses hukum yang berjalan,” tambahnya.
Arema FC juga optimis bila sepak bola Indonesia akan kembali normal dengan dukungan banyak pihak.
“Kami memohon maaf tidak memiliki kewenangan terkait penentuan bergulir atau tidaknya strata kompetisi," ujarnya.
"Kami kini terus intropeksi dan berbenah agar lebih baik. Kami optimis pemerintah dan federasi serta stakeholder yang lain terus berbenah dan berusaha keras mengembalikan situasi dan kondisi sepakbola indonesia kembali normal dan berprestasi,” tambahnya.
Sebelumnya Arema FC mendapat sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat Tragedi Kanjuruhan berupa larangan memainkan laga kandang di wilayah Malang.
Untuk lanjutan Liga 1 2022-2023 putaran kedua, Singo Edan belum juga mendapat homebase karena adanya berbagai penolakan.
Dear @AremafcOfficial , kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3. Gara2 kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !
— PS Hizbul Wathan UMY (@PS_HW_UMY) January 3, 2023
Dua stadion pertama yang diajukan adalah Stadion Moch Soebroto, Magelang dan (tidak disebutkan nama Stadionnya) di Bali.
"Kemarin sempat pengajuan ke Magelang dan Bali," ungkap manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, Minggu (1/1/2023).
"Karena sama-sama tidak bisa, akhirnya di Bantul. Kami memang mengajukan dua tempat dan tim mengabari kalau pakai Stadion Sultan Agung," tambahnya.
Rupanya setelah adanya penolakan di Magelang dan Bali, Arema FC juga ditolak di Bantul.
Klub Liga 3 Yogyakarta, Hizbul Wathan UMY terang-terangan menganggap Arema FC tak punya empati karena menyakiti segala usaha dari klub.
"Dear Arema FC, kami kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3," tulis HW UMY di twitter.
"Gara-gara kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !"
"Pemain kami sudah berlatih demi asa mengembangkan karir dan masa depan."
"Kecerobohan klub, panpel, aparat dan suporter kalian Arema FC menghancurkan harapan tunas-tunas muda yang ingin mengembangkan diri di atas lapangan hijau."
"Liga 3 DIY batal, kalian justru ke SSA!," tambahnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | aremafc.com |
Komentar