BOLASPORT.COM - Keabsahan Islam Makhachev sebagai juara kelas ringan UFC tak perlu diragukan. Namun, di balik penampilan solidnya, ada celah yang membuatnya bisa dikalahkan.
Islam Makhachev berhasil menjadi juara kelas ringan setelah mengudeta Charles Oliveira dalam pertarungan mereka di UFC 280 pada Oktober lalu.
Kemampuan untuk menyerang balik yang ditunjukkan Charles Olivera dalam beberapa laga sebelumnya mampu dimentahkan balik oleh Makhachev.
Gagal memanfaatkan kesempatan memukul jatuh Oliveira pada ronde pertama, Makhachev menerkam sosok berjuluk Do Bronx pada ronde berikutnya.
Pukulan telak yang membuat Oliveira terjatuh mampu disambung Makhachev dengan sebuah bantingan yang membuat sang rival berkutik.
Makhachev memaksa Oliveira menyerah dengan kuncian di antara leher dan bahu Oliveira.
Selain merebut sabuk juara, Makhachev melanjutkan catatan kemenangan beruntunnya di UFC menjadi 11 pertandingan.
Memang, hanya Oliveira, satu-satunya petarung peringkat lima besar yang dikalahkan Makhachev sepanjang kariernya.
Namun, fakta bahwa Oliveiralah yang memenangkan persaingan di peringkat atas kelas ringan pasca-pensiunnya Khabib Nurmagomedov membuat kualitas Makhachev sebagai petarung juara patut untuk diperhitungkan.
Baca Juga: Jadwal Final Road to UFC - Jeka Saragih Tuju Puncak MMA, Sepanggung dengan Raja KO UFC
Kekuatan Makhachev dikonfirmasi oleh petarung penantang gelar kelas ringan lainnya yaitu Rafael Fiziev.
Fiziev tak memungkiri bahwa Makhachev selangkah lebih maju daripada lawan-lawannya sejauh ini.
"Islam itu kuat," kata Fiziev dalam wawancara di kanal YouTube Captain Hardcore dikutip BolaSport.com dari Championat.
"Dia sangat kuat, secara fisik sangat kuat, selangkah lebih maju dari semua petarung dalam pertarungan."
Meski begitu, Fiziev yakin bahwa Makhachev bisa dikalahkan.
"Jika Anda melawannya, kemungkinan besar dia (Makhachev) akan selangkah lebih maju dari Anda, tapi saya melihat banyak lubang dengan pertarungan berdirinya," ujar Fiziev.
Makhachev telah dipuji sebagai petarung yang lebih cakap dalam striking alias tendangan dan pukulan daripada Nurmagomedov.
Adapun Fiziev melihat Makhachev sering membuka ruang dengan kuda-kudanya saat sedang melancarkan serangan.
"Sekarang seluruh Dagestan akan tersinggung oleh saya," sambung Fiziev merujuk kampung halaman Makhachev di Rusia.
Baca Juga: RESMI - Eko Roni Saputra Tantang Jagoan Ranking 3 Kelas Terbang ONE Championship
"Akan tetapi ketika dia menyerang, dia sangat terbuka dan sangat mungkin untuk memukulnya. Selain itu hanya ada nilai plus," tutur Fiziev.
Kekalahan satu-satunya Makhachev sepanjang karier terjadi KO.
Hasil negatif dialami Makhachev ketika menghadapi petarung Brasil, Adriano Martins, pada laga keduanya di oktagon.
Saat itu Martins mampu melakukan counter terhadap pukulan hook kiri Makhachev yang dapat dihindarinya.
Baca Juga: Petenis Putri Indonesia, Aldia Sutjiadi, Juarai ASB Classic di Selandia Baru
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Championat |
Komentar