BOLASPORT.COM - Jurnalis asal Prancis, Julien Laurens, menilai pelatih Didier Deschamps tak memilih Kylian Mbappe sebagai kapten baru Les Bleus karena sang penyerang terlalu berisik.
Posisi kapten di skuad timnas Prancis saat ini tengah lowong menyusul keputusan Hugo Lloris untuk pensiun.
Lloris sendiri memimpim Tim Ayam Jantan sejak 2010.
Selama 12 tahun menjabat, kiper Tottenham Hotspur itu sukses mengantarkan Les Bleus juara Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League 2021.
Kini, banyak pihak bertanya-tanya mengenai siapa yang akan ditunjuk Didier Deschamps sebagai kapten baru timnas Prancis.
Salah satu pemain yang masuk bursa kapten anyar timnas Prancis adalah Kylian Mbappe.
Sang bomber sudah membuktikan betapa penting dan berpengaruh dirinya di tubuh timnas Prancis meski baru menginjak usia 24 tahun.
Baca Juga: Real Madrid Vs Valencia - Ujian Pertama Sang Juara Bertahan
Selama gelarang Piala Dunia 2022, Mbappe berhasil tampil impresif dengan torehan 8 gol.
Jumlah gol itu membuat dia keluar sebagai top scorer turnamen.
Namun, Julien Laurens memprediksi bahwa Deschamps tak akan memilih Mbappe.
Itu karena Deschamps tak suka pemain yang berisik seperti Mbappe menjadi pemimpin.
"Jika itu saya, Mbappe akan menjadi kapten baru Les Bleus," kata Laurens seperti dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Akan tetapi, mengetahui Didier Deschamps dan mode operasinya, saya pikir dia tidak akan menempatkannya sebagai kapten."
"Kenapa? Karena Mbappe terlalu berisik," tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Manchester Evening News mengklaim bahwa Raphael Varane menjadi yang paling berpeluang menjadi kapten timnas Prancis selanjutnya.
Pasalnya, Varane mempunyai banyak pengalaman dengan Prancis.
Palang pintu Manchester United tersebut telah tampil dalam 93 laga di lintas kompetisi sejak melakukan debut pada 2013.
Selain itu, Varane juga saat ini berstatus sebagai wakil kapten.
Baca Juga: Belum Berhenti Cetak Gol, Penampilan Ganas Marcus Rashford Tak Kejutkan Erik ten Hag
| Editor | : | Ade Jayadireja |
| Sumber | : | Sportskeeda.com, Manchester Evening News |
Komentar