BOLASPORT.COM - Skuad tim bulu tangkis Malaysia dituntut untuk lebih berkorban demi meraih banyak prestasi di pentas kompetisi dunia.
Kritikan keras terus ditujukan kepada para pemain di bawah naungan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) imbas performa mengecewakan pada Malaysia Open 2023.
Penyebabnya, BAM hanya menempatkan satu wakilnya saat turnamen BWF World Tour Super 1000 itu baru berlangsung hingga babak perempat final yakni lewat ganda campuran Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Para andalan tuan rumah sudah tersingkir sejak babak awal, Juara dunia 2022, Aaron Chia/Soh Wooi Yik tersingkir pada babak kedua usai dikalahkan wakil China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Lebih buruk, ganda putri terbaik yang dimiliki Negeri Jiran, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan bahkan sudah tersingkir sejak babak pertama.
Tan/Thinaah tanpa perlawanan harus tumbang lewat dua gim saja dengan skor 19-21, 14-21.
Meski begitu, pemain nasional yang gagal tampil gemilang di Malaysia Open sebenarnya masih pemain bagus.
Akan tetapi, Chief Executive Officer Akademi Badminton Malaysia (ABM) Michelle Chai menilai bagus saja tidak cukup bagi mereka untuk bersaing di kejuaraan dunia tingkat tinggi.
Apalagi, persaingan di setiap sektor semakin berlangsung sangat kompetitif.
Oleh karena itu, pemain perlu memberikan lebih dari 100 persen termasuk harus berkorban besar jika ingin meraih gelar besar di masa depan.
"Saya tidak mengatakan para pemain ini tidak bagus, mereka baik-baik saja. Mereka adalah pemain bagus tanpa masalah dan disiplin tinggi," kata Michelle dikutip BolaSport.com dari Harian Metro.
"Tetapi pada titik ini, melihat kinerja mereka di turnamen, mereka seharusnya lebih dari cukup."
"Yang ingin saya katakan adalah mereka harus berkorban jika ingin menjadi pemain hebat yang bisa mempertahankan performanya saat berlaga di turnamen manapun," ujarnya.
Dia kemudian mengambil contoh dari salah satu pesebak bola hebat dari Portugal, Cristiano Ronaldo.
Michelle Chai menyebut seorang atlet harus lebih banyak berlatih untuk menunjang penampilannya di pertandingan.
"Saya ambil contoh seperti pesepak bola Cristiano Ronaldo yang hidupnya 24 jam untuk sepak bola. Kembali dari klub, dia masih berlatih di rumah," kata Michelle.
"Makanya, saya minta satu setengah tahun ini pemain harus berkorban. Itu permintaan kami dari ABM," ujarnya.
Baca Juga: Bawa-bawa Lee Chong Wei yang Sudah Pensiun, Viktor Axelsen Senang Misi Malaysia Open Tuntas
Sementara itu, kata Michelle, pihaknya tidak berniat menjatuhkan hukuman atau denda kepada pemainnya yang selama ini gagal tampil baik.
Menurutnya, hukuman atau denda tidak membantu perkembangan pemainnya, sebaliknya ABM akan mencarikan solusi terbaik untuk membantu meningkatkan performa mereka.
"Bagi saya, berbicara tentang denda, atau melarang pemain (karena performa) tidak akan membantu mereka."
"Sebaliknya, kami harus mencari solusi kenapa mereka tidak tampil maksimal. Kami punya beberapa cara lain yang bisa digunakan selain denda," ujarnya.
Baca Juga: Tak Cuma Juara, Fajar/Rian Jadi Si Paling Revans pada Malaysia Open 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | hmetro.com.my |
Komentar