BOLASPORT.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir yang menjadi salah satu bakal calon ketum PSSI bicara soal timnas Indonesia hingga singgung pelatih Shin Tae-yong.
Pria berusia 52 tahun itu telah mendaftarkan diri menjadi bakal calon ketum PSSI bersama empat orang lainnya.
Dengan begitu, ia bakal bersaing dengan La Nyalla, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Ferry Jemy Francis untuk mendapatkan posisi ketum PSSI.
Kabar Erick Thohir mencalonkan diri ini memang cukup mengejutkan.
Baca Juga: Menpora Zainudin Amali Buka Suara soal Isu Satu Paket dengan Erick Thohir
Namun, Erick Thohir mengaku alasannya mau mencalonkan diri karena merasa terpanggil.
Ia bertekad bersih-bersih demi sepak bola Tanah Air menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Sebelumnya, orang nomor satu di BUMN itu mengaku bertekad mereformasi PSSI dan bersih-bersih.
Namun, mantan pemilik Inter Millan itu tak hanya bicara soal transformasi sepak bola nasional saja.
Erick Thohir juga bertekad membenahi timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, timnas Indonesia masih kesulitan untuk menganggat trofi, bahkan saatt tampil di Piala AFF skuad Garuda hanya mampu menjadi runner-up.
Bahkan Indonesia mencatatkan diri telah enam kali menjadi runner-up, Piala AFF.
Oleh karena itu, tak sedikit yang mengharapkan Erick Thohir bakal jadi orang nomor satu di PSSI.
Dengan harapan bersih-bersih sepak bola nasional dan juga mampu membawa timnas Indonesia berprestasi.
Saat wawancara eksklusif dengan KompasTV, Erick Thohir pun berbicara soal timnas Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketum PSSI, Exco PSSI akan Kurang Tidur
Menurutnya, saat ini masalah timnas Indonesia itu selalu menjalani persiapan secara singkat.
Ia menilai adanya pelatih bagus sekelas Shin Tae-yong pun masih sulit karena pemain-pemain timnas Indonesia tak bisa melakukan persiapan dengan maksimal.
Erick menilai dengan adanya pelatih bagus seperti Shin Tae-yong itu seharusnya bisa diberikan fasilitas yang memadai seperti adanya training camp.
Apabila Shin tae-yong diberikan fasilitas bagus yang sesuai dan dilengkapi dengan orang-orang yang mendukungnya pasti sepak bola Indonesia bisa berprestasi.
Erick menilai Indonesia adalah negara besar di Asia bahkan Asia Tenggara, sehingga mencari 11 pemain terbaik dari 276 juta penduduk bukan hal yang sulit.
Untuk itu, ia bertekad membenahi semua yang ada saat ini agar sepak bola Tanah Air lebih baik.
“Kita itu tidak bisa bentuk timnas kemarin. Kita harus lihat apa yang dibutuhkan. Shin Tae-yong pelatih yang bagus. Tetapi perlu gak support lebih, perlu."
"Kita tidak punya fasilitas buat training, kalau perlu dua yang udara panas dan udara tinggi, supaya apa ketika mereka bertanding mereka sudah punya adaptasi, ada yang panas dan tinggi, itu beda paru-parunya,” ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip BolaSport.com dari KompasTV.
“Pertama ya training center. Lalu pelatih Shin Tae-yong perlu tidak dilengkapi dengan orang-orang yang mendukung dia, jangan malah jadi politiking didalamnya. Benar tidak orang yang tulus mau belajar, bisa tidak dari junior semuanya sama sampai atas,” ucapnya.
Erick bahkan menyinggung soal timnas Jepang yang tampil luar biasa di Piala Dunia 2022 lalu.
Menurutnya, Jepang bisa tampil luar biasa hingga mampu mengalahkan Jerman bukan perkara mudah dan proses yang instan.
Erick menilai pemain timnas Indonesia juga perlu dibina dan dibentuk kultur sepak bolanya dengan baik dari usia dini agar saat senior bisa menunjukkan karakternya sendiri.
“Tim Jepang tidak mungkin bisa seperti kemarin (di Piala Dunia 2022). Kalau mereka tidak dilatih sejak kecil, dari U-16, U-17, kalau perlu malah U-13, itu kan karakter yang harus dibentuk. Ini kultur yang harus dibentuk,” kata Erick Thohir.
Erick menilai saat ini, timnas Indonesia selalu melakukan persiapan terlalu singkat.
Akibat dari itu, timnas pun sulit berprestasi karena ia menilai tak masuk akan persiapan singkat itu bisa membawa timnas juara.
Erick menilai timnas Indonesia bisa lebih baik apabila memang memiliki strategi yang tepat dari usia muda hingga mampu memaksimalkan kalender FIFA.
Sepak bola Indonesia harus menata semuanya dengan standarisasi yang ada.
Ia paham hal itu tak akan mudah, tetapi ia bertekad membenahi permasalahan sepak bola Indonesia apabila terpilih nantinya.
Karena saat ini misinya jelas yakni bersih-bersih dan membuat PSSI lebih profesional.
“Timnas, tidak mungkin tim nasional kita latihan seminggu terus tanding. Emang kita kelas Eropa? Itu yang namanya Doha, Qatar timnasnya dibentuk dari U-16 dan itu pelatihnya lama, mereka kalah di awal masuk sejarah, tapi mereka sudah upaya dan itu yang diapresiasi, jangan yang dilihat ‘sudah tuan rumah kalah lagi, jangan itu kebangaan sebuah bangsa’,” jelas Erick.
Baca Juga: Sikap La Nyalla Hadapi Erick Thohir yang Dikelilingi Publik Figur dalam Perebutan Kursi Ketum PSSI
“Nah, ini yang harus kita lakukan bahwa tim nasional kita harus punya proper, strategi, roadmap untuk kalender FIFA kita maksimalkan dan pembentukan tim harus dimaksimalkan dan mereka perlu pertandingan, perlu permainan. Tidak mungkin mereka kumpul, satu dari Eropa, satu dari Bandung, satu dari Bandung, dari Lapmung, dari Jawa Timur dan langsung yuk main, tidak mungkin,” lanjutnya.
“Apalagi kualitas lapangan kita di daerah-daerah kita, saya melihat kualitasnya tidak standar. Kenapa pemain kita kalau bawa bola pasti melihat ke bawah, takut kesleo, kan lapangannya goyang bentuknya, tidak mungkin lihat temannya. Ini yang harus distandarisasi, memang berat ini, dimulai dari sepak bola bersih dulu dan itu yang utama,” tuturnya.
“Jadi nanti semuanya bisa menjadi saluran yang positif, pengurusnya juga tidak boleh ada titipan ini itu. Makanya saya bilang sama voters, benar mau pilih saya, karena kalau pilih saya, saya mau pakai hati bukan kepentingan. Tidak bisa kita benahi sesuatu kalau ada kepentingan. Harus mulai dari sepak bola ini bersih.”
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | KompasTV |
Komentar