BOLASPORT.COM - Tottenham Hotspur membidik Maurizio Sarri sebagai pengganti Antonio Conte yang kontraknya habis pada akhir musim 2022-2023.
Dikutip BolaSport.com dari Daily Express, kemungkinan ini diijajaki oleh manajemen Tottenham Hotspur.
Pasalnya, Antonio Conte, yang sudah menukangi The Lilywhites sejak November 2021, belum bisa menghasilkan permainan konsisten.
Meski pada musim 2021-2022 mampu meloloskan Harry Kane cs ke Liga Champions musim 2022-2023, hal itu masih belum cukup.
Ditambah lagi, dalam berjalannya setengah musim ini, Spurs masih belum cukup kompetitif.
Spurs kesulitan menembus empat besar di klasemen Liga Inggris dengan kini menduduki peringkat kelima.
Hingga saat ini, pihak Spurs belum memulai pembicaraan tentang perpanjangan kontrak Conte.
Pelatih asal Italia itu diyakini bakal meninggalkan London saat kontraknya selesai pada akhir musim 2022-2023.
Baca Juga: 3 Alasan Lionel Messi Batal Teken Kontrak Baru di PSG, Salah Satunya karena Kylian Mbappe
Maurizio Sarri, yang dibidik oleh Spurs, saat ini tengah menjabat sebagai pelatih Lazio.
Sarri melatih Lazio sejak tahun 2021.
Juru taktik berusia 64 tahun ini tidak terlalu asing dengan Liga Inggris karena pernah melatih Chelsea pada musim 2018-2019.
Sarri mampu membawa The Blues memenangi Liga Europa, sekaligus menjadi piala pertama yang diraihnya sebagai pelatih.
Kontrak Maurizio Sarri bersama Lazio masih tersisa sampai tahun 2025.
Selain Spurs, Sarri juga dikabarkan masuk ke dalam daftar incaran klub Liga Inggris lainnya, yakni Everton dan West Ham United.
Adapun bagi Spurs sendiri, Sarri bukan satu-satunya kandidat andai Conte tak diperpanjang kontrak.
Beberapa pelatih juga masuk ke dalam daftar suksesor Conte seperti Mauricio Pochettino dan Thomas Tuchel.
????️Lazio Manager, Maurizio Sarri is on the radar for Everton, West Ham and Tottenham Hotspur
(Source - @ilmessaggeroit ) pic.twitter.com/QwYw8HHx4A
— ???????????? ???????????????????????? ???????????????????? (@EvertonNewsFeed) January 23, 2023
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Express.co.uk |
Komentar