BOLASPORT.COM - Eks pemain timnas Indonesia era 70-an, Sutan Harhara melayat ke rumah duka mendiang mantan sekjen abadi PSSI Nugraha Besoes di Taman Alfa Indah, Joglo, Jakarta Barat, Senin (6/2/2023). Sutan mengenang sosok tegas dan disiplin ilmu tersebut.
Mantan Sekjen PSSI itu menggembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta, Senin (6/2/2023) puku 00.19 WIB.
Meninggal dunianya Nugraha Besoes, Sutan Harhara mengaku sangat kehilangan sosok yang menjabat Sekjen PSSI dalam dua periode 1983-1999 dan 2003-2011.
Pria yang pernah memperkuat Persija Jakarta itu menilai Nugraha Besoes sebenarnya lebih layak untuk dimakamkan di taman Makam Pahlawan Pancawati, Karawang.
Baca Juga: Sosok Sekjen Abadi PSSI Nugraha Besoes di Mata Keluarga, Hebat dan Tegas
Menurutnya Sekjen PSSI yang pernah menjabat selama 28 tahun it memang memiliki dedikasi tinggi untuk sepak bola Tanah Air.
Bahkan Nugraha Besoes juga telah membantu tiga Ketua Umum PSSI yakni Kardono (1983-1991), Azwar Anas (1991-1999), dan Nurdin Halid (2003-2011).
“Saya rasa ini berduka sangat luar biasa ya. Kita tahu beliau seorang yang memiliki konsep yang luar biasa,” ujar Sutan Harhara kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Joglo, Jakarta Barat, Senin (6/2/2023).
“Saya masih jadi pemain beliau sudah ada, luar biasa pengabdiannya dan menurut hemat saya harusnya beliau sudah dimakamkan di Makam Pahlawan di Karawang,” ucapnya.
“Waktu usia saya masih belasan tahun, beliau sudah urusin (PSSI). Sekarang usia saya 72 tahun. Saya rasa dalam waktu yang lama sekali mendapat sosok seperti beliau.”
Sutan pun mengenang kenangan yang tak terlupakan bersama almarhum.
Bahkan Sutan Harhara juga dengan gamblang menceritakan Nugraha Besoes sosok seperti apa dimatanya.
Baca Juga: Eks Sekjen PSSI Terlama Nugraha Besoes Meninggal Dunia
Ia menceritakan bagaimana ia bisa ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia.
Hingga akhirnya mendapatkan pengharaan sebagai pelatih terbaik yang didalamnya ada tanda tangan dar Nugraha Besose.
“Kenangan banyak sekali. Ya itu disiplin ilmu yang beliau berikan kepada saya, pada saat saya diajukan menjadi pelatih nasional yang maju bukan ketim tapi beliau dulu,” kata Sutan.
“Dia bilang sama saya sudah siap belum, saya bilang siap. Itu tidak bisa saya lupakan,” lanjutnya.
“Beliau juga menghargai saya, saya mendapat pensiunan seumur hidup. Lantas mendapatkan piagam dari PSSI yang tanda tangan beliau dengan Ketua Umum jadi pelatih terbaik.”
Pria yang melatih timnas Indonesia pada periode 1972-1980 tersebut mengatakan PSSI bakal kesulitan mencari sosok seperti Kang Nug.
Menurutnya Kang Nug adalah sosok yang tidak pelit ilmu.
Baca Juga: Cerita Duka Meninggalnya Mantan Sekjen Abadi PSSI
Saat ia menjadi pelatih dan Nugraha sebagai sekjen PSSI dirinya selalu mendapatkan ilmu dari sosok sekjen berpengalaman tersebut.
“Beliau itu bentuk kebaikannya bukan hanya dengan uang tapi bahwa disiplin ilmu kadang-kadang beliau setelah Kongres AFC dan FIFA, saya dikasih rekaman video. Itu saya bawa pulang untuk saya pelajari,” tuturnya.
“Dari situ saya banyak belajar dan saya sependapat juga dengan beliau when u stoplearning, u stop teaching karena saya seorang pelatih. Ya, terlalu susah menceritakan kebaikan beliau karena banyaknya.”
View this post on Instagram
| Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar