BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-20 Indonesia, Shin Tae-yong, meminta pemain skuad Garuda Nusantara untuk lebih keras dalam menjalani latihan.
Seperti diketahui pemusatan latihan (TC) skuad Garuda Nusantara saat ini sudah berjalan.
Program ini akan digelar hingga tanggal 28 Februari sebagai persiapan jelang Piala Asia U-20 2023.
Meski belum lengkap, hampir sebagian yang mendapatkan panggilan TC ini sudah mulai bergabung.
Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Pertama yang Gelar Opening Ceremony Piala Dunia U-20 2023
Pada latihan yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Sabtu (4/2/2023), ada sesi latihan tambahan yang diberikan Shin Tae-yong.
Dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube PSSI, skuad Garuda Nusantara juga diberikan materi terkait dasar-dasar heading.
Menariknya, jelang akhir sesi latihan pelatih asal Korea Selatan tersebut menegur beberapa pemainnya.
Dua pemain yakni Hokky Caraka dan Frezy Al Hadifi mendapatkan sorotan khusus.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Gagal Debut, KMSK Tumbangkan FCV Dender EH dengan Dramatis
Shin Tae-yong saat sesi briefing mengatakan jika Hokky dan Frezy sebenarnya bisa memberikan sesuatu yang lebih di sesi latihan.
Namun, dia melihat jika dua pemainnya tersebut tidak bekerja keras sesuai yang diistruksikan pelatih.
Hal ini menjadi masalah karena pemain yang bergabung dalam TC harus memberikan kemampuan terbaiknya dan menembus batasan yang mereka punya.
"Kita semua harus menjadi satu, maka itu kita latihan keras."
"Kalau melihat data pagi ini, Hokky dan Frezy, sebenarnya bisa lari tapi tidak lari,"
"Kenapa kalau lari lelah jadi harus dimaksimalkan harus bisa tingkatkan kalian juga, tapi kalian tidak ada usaha, maka kalian tetap stay di sini terus," tegas Shin Tae-yong.
Demi membakar semangat pemain skuad Garuda Nusantara, Shin Tae-yong mengambil contoh pada TC timnas senior jelang Piala AFF 2022 yang dilaksanakan di Bali.
Saat itu ada dua pemain yakni Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan yang menjadi perhatian.
Dalam TC tersebut saat diberikan program latihan keras, detak jantung Asnawi dan Arhan menujukan angka yang cukup tinggi.
Bahkan, setelah diukur hampir mencapai 100 persen.
"Pas kita latihan di Bali, Asnawi dan Arhan mereka detak jantungnya sampai 99 persen, hampir 100 persen."
"Kalau gitu jadi gimana, mereka coba terus, walaupun lelah mereka coba terus," tambahnya.
Jika pemain sudah bisa mencapai batas maksimal, maka pada latihan-latihan selanjutnya akan lebih mudah.
Hal ini terjadi karena pemain sudah biasa dan akhirnya secara alami sudah mencapai kondisi fisik yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Jika hari ini 100 persen besok bisa 98 terus 96 dan 90 jadi terbiasa."
"Jika sudah biasa maka presentasinya jadi berkurang, ada beberapa pemain yang maksimalkan dirinya."
"Harusnya lebih dari itu, memang kelihatan di data," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | YouTube PSSI |
Komentar