BOLASPORT.COM - Potensi sanksi buat Manchester City bisa menghadirkan rezeki nomplok berupa limpahan gelar Liga Inggris untuk Liverpool dan Manchester United.
Manchester City didakwa melakukan pelanggaran finansial oleh otoritas Premier League dalam kurun waktu 2009-2018.
Tak main-main, The Citizens dianggap memanipulasi berbagai regulasi lebih dari 100 kali dalam periode tersebut.
Imbasnya, Man City dihadapkan kepada sejumlah sanksi berat.
Bentuknya mulai dari pengurangan poin di klasemen, ancaman degradasi, hingga pencopotan gelar Liga Inggris selama periode bermasalah yang mereka jalani.
Kalau hukuman pertama atau terakhir yang jatuh, Liverpool dan Manchester United dapat berharap kecipratan rezeki nomplok.
Pasalnya, dua klub elite Barat Laut Inggris itu merupakan runner-up klasemen ketika Manchester City juara pada musim yang sedang dievaluasi keabsahan gelarnya.
Kasusnya bisa disandingkan dengan hukuman retrospektif untuk Juventus ketika scudetto 2004-2005 dan 2005-2006 dicopot akibat tersandung Calciopoli.
Gelar Liga Italia yang disebut terakhir diberikan buat runner-up musim bersangkutan, Inter Milan.
Selain itu, I Bianconeri juga dihukum turun kasta ke Serie B 2006-2007.
Untuk kasus Manchester City, selama periode 2009-2018 mereka memenangi Premier League tiga kali, yaitu pada 2011-2012, 2013-2014, dan 2017-2018.
Daily Mail membeberkan simulasi jika Man City akhirnya diberi sanksi pemotongan 20 poin pada masing-masing periode kompetisi dalam 9 musim yang bermasalah.
Pada klasemen akhir Liga Inggris 2011-2012, musim di mana The Citizens meraih trofi perdananya era Premier League, mereka finis dengan 89 poin.
Man City hanya unggul selisih gol atas United dengan ditentukan lesakan bersejarah Sergio Aguero yang terkenal itu ke gawang QPR di pekan terakhir.
Baca Juga: Kronologi Investigasi Kasus Juventus sejak 2021, dari Terancam Degradasi sampai Dikurangi 15 Poin
Kalau sanksi diaplikasikan, kubu Etihad bakal melorot ke peringkat 3 di bawah Man United dan Arsenal.
Maju ke musim 2013-2014, Manchester City juara dengan 86 poin, unggul dua keping di atas Liverpool.
Hukuman bisa menjadikan The Citizens turun lebih jauh ke peringkat 7 dengan komposisi empat besarnya dihuni Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Everton.
Andai skenario ini terjadi, Steven Gerrard akhirnya bisa juga memperoleh gelar Liga Inggris dalam karier panjangnya bersama Liverpool.
"Dosa" yang melekat kepada Gerrard akibat terpeleset hingga menyebabkan gol Demba Ba buat Chelsea di pekan 36 barangkali terampuni.
Terakhir, Man City juga berkemungkinan kehilangan trofi Liga Inggris 2017-2018 yang mereka raih secara luar biasa.
Skuad Pep Guardiola memuncaki klasemen akhir dengan 100 poin, unggul masif atas Manchester United di peringkat kedua (81).
Baca Juga: Roberto Mancini Terseret Skandal Man City, Diam-diam Latih 2 Tim dalam 1 Waktu
Apabila sanksi pemotongan angka dijatuhkan, The Citizens akan bertukar posisi dengan sang tetangga, di mana selisihnya cuma beda sekeping (80).
Tetap saja Setan Merah yang bakal diuntungkan dengan merebut gelar ke-22 di Liga Inggris dari hasil pemberian hadiah tersebut.
Berikut posisi Manchester City di klasemen akhir Liga Inggris jika dihukum pemotongan 20 poin pada musim ketika dugaan pelanggaran finansial terjadi.
2009-10
- 1. Chelsea (Juara) - 86 Poin
- 2. Man United - 85
- 3. Arsenal - 75
- 4. Tottenham - 70
- ...
- 10. Man City - 47
2010-11
- 1. Man United - 80
- 2. Chelsea - 71
- 3. Arsenal - 68
- 4. Tottenham - 62
- ...
- 8. Man City - 51
2011-12
- 1. Man United - 89
- 2. Arsenal - 70
- 3. Man City - 69
- 4. Tottenham - 69
2012-13
- 1. Man United - 89
- 2. Chelsea - 75
- 3. Arsenal - 73
- 4. Tottenham - 72
- ...
- 8. Man City - 58
2013-14
2014-15
- 1. Chelsea - 87
- 2. Arsenal - 75
- 3. Man United - 70
- 4. Tottenham - 64
- ...
- 8. Man City - 59
2015-16
- 1. Leicester - 81
- 2. Arsenal - 71
- 3. Tottenham - 70
- 4. Man United - 66
- ...
- 13. Man City - 46
2016-17
2017-18
- 1. Man United - 81
- 2. Man City - 80
- 3. Tottenham - 77
- 4. Liverpool - 75
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, Premierleague.com |
Komentar