BOLASPORT.COM - Manchester City dikabarkan tersandung skandal keuangan. Namun, proses penyelidikan yang dilakukan akan menghabiskan waktu sempat tahun.
Manchester City tengah menghadapi skandal besar pada musim 2022-2023.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Manchester City disebut-sebut telah melanggar aturan finansial sejak musim 2009-2010 hingga 2017-2018.
Tak tanggung-tanggung, dugaan yang dilayangkan kepada klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu terdiri atas lebih dari 100 pelanggaran.
Dalam periode sembilan musim itu, beberapa aspek menjadi sorotan utama dari Premier League.
Tuduhan terdiri atas pelanggaran informasi keuangan mengenai pendapatan, rincian remunerasi pelatih dan pemain, peraturan UEFA, hingga profitabilitas atau cara mendapatkan keuntungan klub.
Imbasnya, Manchester City dihadapkan kepada sejumlah sanksi berat.
Baca Juga: Mantan Kapten Manchester City Tuduh Banyak Penumpang Gelap dalam Skandal Klub
Menurut laporan Sky Sports yang dikutip BolaSport.com, ada beberapa opsi hukuman yang bisa diterima oleh Manchester City, mulai dari pengurangan poin, pencabutan gelar Premier League, hingga degradasi ke kasta bawah.
Proses penyelidikan pun masih terus berlangsung hingga saat ini.
Namun, proses penyelidikan skandal yang melibatkan The Citizens itu diperkirakan akan memakan waktu lama.
Pengacara olahraga kondang asal Inggris, Nick De Marco KC, menyebut kalau kasus Manchester City mungkin akan memakan waktu hingga empat tahun.
Hal itu dikarenakan banyaknya dakwaan yang dilayangkan kepada tim asuhan Pep Guardiola tersebut.
Terlebih lagi, Nick pernah berurusan dengan kasus yang sama saat menangani skandal yang melibatkan Derby County dan Sheffield Wednesday.
"Setelah mengerjakan kasus permainan neraca keuangan Derby County dan Sheffield Wednesday, keduanya melibatkan dua dakwaan selama sekitar dua tahun dan memakan waktu sekitar satu setengah tahun dari dakwaan sampai putusan," ucap Nick seperti dikutip BolaSport.com dari The Times.
Baca Juga: Bayern Muenchen Pinjam Joao Cancelo dari Man City Tanpa Biaya Sepeser Pun
"Saya tidak akan heran jika persidangan ini memakan waktu jauh lebih lama mengingat ternyata ada 115 dakwaan yang mencakup jangka waktu 14 tahun."
"Saya pikir tidak mungkin klub dapat mengajukan banding ke pengadilan Inggris karena aturan Premier League yang mengharuskan perselisihannya ditangani oleh Komisi dan Arbitrase."
"Keseriusan tuduhan ini sepertinya akan memakan waktu lama sebelum proses disipliner dapat diselesaikan, saya sama sekali tidak terkejut jika butuh waktu lebih dari dua tahun."
"Pada akhirnya, saya percaya akan sangat sulit bagi Premier League untuk membuktikan skala kesalahan ini, tetapi jika itu terjadi, konsekuensinya bagi klub dan direkturnya, dan tentu saja para penggemar, akan sangat menghancurkan," tutur Nick melanjutkan.
Sampai saat ini, Man City sendiri masih terbuka untuk mengikuti langkah-langkah hukum yang dilayangkan kepada mereka.
Untuk menghadapi kasus tersebut, Man City juga telah menyewa pengacara bernama David Pannick guna menghadapi dakwaan Premier League.
Dikutip BolaSport.com dari Daily Mail, Pannick nantinya akan mendapatkan bayaran fantastis dari The Citizens.
Baca Juga: Gary Neville: Man City Takkan Pernah Sebesar Man United
Dia akan menerima bayaran 400 ribu pounds (setara Rp7,2 miliar) per pekan.
Ini bukan kali pertama Man City menyewa jasa Pannick.
Pada 2020, mereka pernah menunjuk Pannick sebagai kuasa hukumnya saat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Banding ini berkaitkan dengan larangan bertanding di seluruh kompetisi UEFA setelah Man City dinyatakan melakukan pelanggaran FFP pada periode 2012-2016.
Hasilnya, pengacara berusia 66 tahun itu berhasil membawa Man City memenangkan banding.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, The Times, SkySports.com |
Komentar