"Mereka memang pasangan yang punya kekuatan. Mereka punya kelebihan. Kami baru bertemu sekali sebelum itu pada final SEA Games 2022," ucap Apriyani.
"Itulah mereka yang mau meningkatkan kemampuan. Jadi kami tidak boleh lengah," tutur peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii itu.
Apriyani/Fadia juga menjumpai wakil Thailand pada final SEA Games 2022 yakni Benyapa Aimsaard/Nuntakan Aimsaard dan Apriyani/Fadia berhasil meraih medali emas. Saat itu, Apriyani/Fadia baru pertama kali dipasangkan.
Menurut Apriyani, kekuatan Aimsaard bersaudara ada di sisi kekuatan.
"Ganda putri kan kuat-kuatan. Mau capek saja butuh konsistensi dan sabar. Bukan ganda putra yang permainannya cepat, sementara kami bisa bermain dua jam," aku Apriyani.
Setelah Kejuaraan Beregu Campuran Asia, Apriyani membidik gelar juara pada All England Open 2023.
Saat Malaysia Open 2023, kiprah Apriyani/Fadia terhenti pada semifinal setelah Fadia retired dengan skor akhir, 9-21, 0-2 saat menghadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) karena cedera di pergelangan kaki kanan.
Akibat cedera itu, Apriyani/Fadia absen pada India Open 2023 dan baru kembali berlaga pada Indonesia Masters 2023.
"Sekarang sudah 100 persen pulih, sudah tidak ada gangguan," ujar Fadia.
Baca Juga: Yeremia, Trauma, dan Tidak Bisa Pertahankan Gelar pada Kejuaraan Asia 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar