BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, harus menepi dari Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023.
Tim bulu tangkis Indonesia lebih mengandalkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto untuk mengisi pos ganda putri.
Asisten pelatih ganda putri, Prasetyo Restu Basuki, mengungkapkan alasan memilih Apriyani/Fadia dan Lanny/Ribka pada turnamen mendatang.
Menurut Prasetyo, komposisi ini adalah adalah pilihan terbaik.
"Di sana kita kan ingin menang ya, yang pasti kita kasih pasangan terbaik yang kita punya yaitu Apri/Fadia dan Ribka/Lanny," kata Prasetyo, dikutip BolaSport.com dari Antaranews.
"Kenapa Ribka/Lanny? Soalnya dia kan ada pengalaman juga," ujar Prasetyo.
Melihat peringkat dunia, Febriana/Amalia, atau lebih akrab disapa Ana/Tiwi sejatinya berada di tengah Apriyani/Fadia dan Lanny/Ribka.
Ana/Tiwi pekan ini menempati peringkat 18 dunia atau 10 posisi di bawah Apriyani/Fadia yang awal tahun ini menembus semifinal Malaysia Open 2023.
Adapun Lanny/Ribka yang baru tampil tujuh kali setelah menjalani debut pada Oktober tahun lalu bertengger di peringkat 51 dunia.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023: Skuad Indonesia Siap Tempur
Ana/Tiwi juga tidak hanya dipinggirkan di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023.
Mereka juga tidak diikutkan ke All England Open 2023 pada 14-19 Maret yang merupakan agenda terdekat tim bulu tangkis Indonesia.
Dalam daftar kontestan sementara yang dirilis di laman BWFBadminton.com, wakil Merah Putih di ganda putri hanya Apriyani/Fadia dan Lanny/Ribka.
Prasetyo lantas membeberkan bahwa penurunan performa menjadi alasan Ana/Tiwi diistirahatkan dari turnamen besar.
Pasangan pemenang medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2019 ini gagal melewati dua babak awal dalam tujuh turnamen terakhir mereka.
Sementara Lanny/Ribka mampu mencapai perempat final dalam penampilan terakhir mereka pada Thailand Masters 2023.
"Ana/Tiwi memang dari kemarin hasilnya agak menurun jadi kita coba pasangan baru," tutur Prasetyo memaparkan.
"Kita coba turunkan ke level (BWF World Tour Super) 300, supaya mereka bisa lebih percaya diri lah. Nanti mereka bakal turun di tiga ajang setelah All England," ujarnya.
"Memang dibutuhkan peningkatan di mental, itu yg paling penting. Kalau saya melihat kemarin-kemarin mentalnya memang agak terganggu saja. Seperti ada rasa takut."
All England Open 2023, turnamen Super 1000, akan diikuti tiga turnamen Super 300 secara beruntun di Eropa.
Ketiga ajang tersebut adalah Swiss Open 2023 (21-26 Maret), Madrid Spain Masters 2023 (28 Maret-2 April), dan Orleans Masters 2023 (4-9 April).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar