BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso merasa bahwa banjirnya banyak pelatih asing di Liga 1 2022-2023 adalah kesempatan emas bagi para pelatih lokal.
Pernyataan tersebut disampaikan kala eks pelatih timnas Indonesia menghadiri sesi jumpa pers sebelum laga Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman.
Seperti yang diketahui, Liga 1 2022-2023 kembali dibanjiri oleh para pelatih asing.
Namun, perbedaannya, para pelatih asing yang hadir di Liga 1 musim ini punya rekam jejak sebagai juru taktik kelas dunia.
Dua contoh yang bisa disebutkan disini adalah Thomas Doll (Persija Jakarta) dan Luis Milla (Persib Bandung).
Thomas Doll punya rekam jejak melatih di berbagai klub-klub besar di Eropa, seperti Borussia Dortmund, Hamburg SV, Hannover 96, APOEL Nicosia, dan Ferencvaros.
Sementara itu, Luis Milla juga punya catatan yang lebih mentereng, karena pernah jadi juru taktik di Real Zaragoza, timnas U-21 Spanyol dan timnas Indonesia.
Belum lagi nama-nama lain yang sudah terbukti di sepak bola Eropa seperti Jan Olde Riekerink (Dewa United) dan Bernardo Tavares (PSM Makassar).
Sampai tulisan ini dirilis, hanya ada lima tim Liga 1 yang masih percaya dengan jasa juru taktik lokal.
Kelima tim tersebut adalah Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Barito Putera, Arema FC, dan PSIS Semarang.
Baca Juga: Tak Hanya Persib, Berkat Kucuran Dana Erick Thohir Persija Juara Tahun 2001
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menyebut bahwa pelatih asing bukanlah ancaman bagi eksistensi pelatih lokal di kaste teratas di Liga Indonesia.
Eks pelatih timnas Indonesia tersebut menyebut bahwa kehadiran para pelatih asing tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas para pelatih lokal.
Karena itu, Aji Santoso meminta para pelatih lokal untuk bekerja lebih keras untuk bisa bersaing dengan para pelatih asing.
"Yang kedua memang yakni tuntutan bahwa pelatih-pelatih lokal untuk bekerja lebih keras untuk bersaing dengan pelatih-pelatih asing," ujar Aji Santoso saat jumpa pers sebelum laga melawan PSS Sleman, Minggu (12/2/2023).
"Karena tidak mungkin di suatu negara melarang pelatih asing, itu yang tidak mungkin."
Baca Juga: Belum Juga Debut, Marselino Ferdinan Harus Bantu KMSK Deinze Selamat di Grup Degradasi Liga Belgia
"Pertama, aturan harus ketat, jangan hanya sekedar pelatih asing, paling tidak harus lima tahun harus melatih di negaranya, terus memiliki sertifikat yang layak, standar yang jadi aturan."
"Memang kita sekarang tinggal mungkin beberapa pelatih lokal saja ya, lebih banyak didominasi pelatih asing," lanjutnya.
Menurutnya, para pelatih lokal harus belajar lebih keras lagi dari pelatih asing kelas dunia yang hadir di Liga 1 Indonesia.
"Kita tidak boleh menyalahkan pelatih asing ya, yang harus ditekankankan adalah pelatih-pelatih lokal harus belajar lebih keras lagi untuk bisa bersaing dengan pelatih-pelatih asing," ujar Aji Santoso.
"Karena di dunia profesional, tidak ada larangan untuk pelatih asing," lanjutnya.
Aji Santoso menyebut bahwa sosok pelatih asing kelas dunia seperti Thomas Doll dan Luis Milla dapat memicu semangat belajar para pelatih lokal.
"Saya lihat banyak pelatih asing yang punya kualitas, Thomas Doll bagus, Luis Milla juga bagus," ujar Aji Santoso.
"Pelatih-pelatih ini yang membuat kita ini memiliki kemauan untuk belajar banyak untuk bersaing dengan mereka-mereka ini (pelatih asing)," tutup eks pelatih timnas Indonesia tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar