BOLASPORT.COM - Manajer Ducati Corse, Davide Tardozzi, masih belum bisa tenang meski Ducati menguasai tes pramusim MotoGP 2023 dan telah meniru pengembangan aerodinamika Aprilia.
Aroma kedigdayaan Ducati sudah tercium pada tes pramusim MotoGP 2023.
Skuad Si Merah Borgo Panigale berhasil menguasai tiga hari berturut-turut dalam pengujian di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 10-12 Februari 2023 lalu.
Marco Bezzecchi (VR46), Jorge Martin (Pramac), dan Luca Marini (VR46) silih berganti menunjukkan betapa masih tangguhnya Desmosedici GP untuk dikalahkan.
Baca Juga: Marc Marquez Mundur Sesaat ke Motor Zaman Rossi di Tengah Perang Aerodinamika MotoGP
Namun, kendati menunjukkan dominasi yang konsisten, keunggulan Ducati di tes Sepang kali ini sedikit tersamarkan akibat bayang-bayang kompetitor sengitnya dari Noale, Aprilia.
Fakta bahwa Ducati ternyata telah 'meniru' paket aerodinamika Aprilia, menunjukkan bahwa pabrikan Italia itu sedang tidak percaya diri pada area yang biasanya mereka justru sangat terdepan dalam berinovasi.
"Ini pertama kalinya sata tahu Ducati mengikuti tim lain. Mereka meniru Aprilia," ucap Keith Huewen, mantan pembalap MotoGP era 1980-an, dikutip BolaSport.com dari Crash.
Ancaman terkuat telah ditunjukkan oleh Maverick Vinales yang tahun ini akan menjalani musim keduanya bersama Aprilia.
Maverick Vinales berhasil merangsak ke tiga besar hari pertama tes Sepang, yang membuatnya berhasil menjadi pembalap non-Ducati terbaik dalam membukukan lap tercepat dalam keseluruhan hasil tes pramusim MotoGP 2023.
Meski kekuatan Vinales masih harus dibuktikan lagi lewat konsistensinya pada balapan sesungguhnya, hal ini tidak mengurangi anggapan bahwa Aprilia mampu menjadi pesaing berat Ducati di musim ini.
Apalagi, Ducati memang benar sedang tidak terlalu percaya diri dengan paket aerodinamika mereka.
Baca Juga: Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini Kompak Temukan 1 Masalah Ducati
Bahkan meski sudah meniru Aprilia, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, masih belum bisa tenang.
Dominasi Ducati di tes Sepang belum sepenuhnya membuat Davide Tardozzi bisa tidur nyenyak.
Pria 64 tahun itu masih harus menunggu sampai tes berikutnya di Portimao, Portugal, untuk memastikan kesiapan Desmosedici GP dalam mengarungi musim ini.
"Masih ada sesuatu yang harus dikembangkan pada motornya. Di Borgo Panigale, para insinyur kami masih memiliki sesuatu di lengan baju mereka (masih terus bekerja, red) dan itu adalah sesuatu yang membuat saya agak kaget," kata Davide Tardozzi dilansir dari Paddock GP.
"Ada sesuatu yang saya masih tidak suka tentang aerodinamika dan kami akan melihat apakah kami bisa memperbaikinya di Portimao nanti," ucap Tardozzi.
Baca Juga: Bos Honda Blak-blakan Motor untuk MotoGP 2023 Masih Jauh dari Harapan
Davide Tardozzi sendiri pun sudah menandai dua tim kompetitor yang kemungkinan besar bakal jadi pesaing utama atau merusak dominasi Ducati, yaitu Aprilia dan Yamaha.
"Aprilia telah menegaskan keberadaan tim mereka dengan kerja luar biasa yang dilakukan pada motor tahun lalu. Mereka telah membuat lompatan besar," ucap Tardozzi.
"Mereka juga sangat pandai menyempurnakan motor 2023. Jadi ini pujian saya untuk mereka."
"Yamaha telah berhasil membukukan kecepatan tertinggi (334 km/jam) dan untuk mencapai itu berarti Yamaha sudah mengubah sesuatu di dalam mesinnya."
"Sekarang kami hanya perlu menunggu, apakah itu akan meningkatkan performa mesin mereka atau menimbulkan masalah lain. Hanya mereka yang mengetahuinya," ucap Davide Tardozzi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock GP, Crash.net |
Komentar