BOLASPORT.COM - Pelatih Arema FC, I Putu Gede buka suara terkait keputusan mencadangkan Adilson Maringa.
Seperti yang diketahui, I Putu Gede memilih untuk tak memainkan Maringa dalam dua laga terakhir.
Pelatih kelahiran tahun 1973 lebih memilih menurunkan Teguh Amiruddin,
Keputusan tersebut bisa dikatakan cukup berani.
Pasalnya, posisi Adilson Maringa sebelumnya tak pernah tergantikan.
Baca Juga: Duel Bali United Vs Persebaya Digelar Tanpa Penonton, Bonek Diharap Tak Paksakan Diri
Namun I Putu Gede rupanya memiliki alasan tersendiri.
Pelatih yang pernah menukangi PSS Sleman mengaku penurunan performa merupakan salah satu alasannya meminggirkan Adilson Maringa.
Sebagai informasi, Adilson Maringa selalu kebobolan dalam lima laga terakhirnya.
Lebih buruknya lagi, Arema FC selalu menelan kekalahan di lima laga tersebut.
Rinciannya yakni tumbang melawan Madura United (0-2), Bhayangkara FC (0-1), PSIS Semarang (0-1), PSS Sleman (0-2), dan PSM Makassar (0-1).
Catatan buruk kiper asal Brasil itu lah yang menjadi dasar I Putu Gede memberikan kesempatan untuk pemain lain.
Ketika Adilson Maringa digantikan Teguh Amirudin, Arema FC mampu bangkit.
Baca Juga: Pamit di Latihan Timnas U-20 Indonesia, Iwan Bule Mohon Shin Tae-yong Terus Tangani Skuad Garuda
Tim berjuluk Singo Edan kemudian meraih kemenangan saat menghadapi RANS Nusantara FC dengan skor 2-1.
Namun sayang, Arema FC kembali kalah ketika berjumpa Persija Jakarta di pekan selanjutnya dengan skor 0-2.
"Untuk Maringa, kami punya dua head coach kiper, kami diskusi juga."
"Memang keputusan akhir di saya."
"Tapi melihat jalannya pertandingan sebelumnya kan ada evaluasi."
"Tapi melihat jalannya pertandinagn sebelumnya kan ada evaluasi."
"Memang Teguh lagi bagus-bagusnya," kata I Putu Gede, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Baca Juga: Pamit di Latihan Timnas U-20 Indonesia, Iwan Bule Mohon Shin Tae-yong Terus Tangani Skuad Garuda
Lebih lanjut, I Putu Gede menegaskan bila perlakuan serupa juga akan diterapkan untuk pemain lain.
Ia menyebut hal ini sebagai hukum prestasi.
Artinya, siapapun pemain yang tampil apik di latihan dan pertandingan maka bakal diberi kesempatan.
"Saya gak akan lihat siapa dia."
"Kalau latihan dan pertandingan bagus, dia (pemain) akan mendapatkan tempat, jadi profesional."
"Seperti itulah, hukum prestasi yang berbicara."
"Bagi saya pribadi latihan ya sama kayak pertandingan," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar