BOLASPORT.COM - Tottenham Hotspur berpeluang punya pemilik baru lebih dulu daripada Manchester United menyusul penawaran dari pengusaha Iran-Amerika Serikat.
Dikutip BolaSport.com dari London Evening Standard, Tottenham Hotspur mendapat penawaran dari pengusaha bernama Jahm Najafi.
Najafi adalah sosok Iran-Amerika Serikat yang berbasis di Kota Phoenix, AS.
Pria berusia 60 tahun merupakan pendiri Najafi Companies, perusahaan ekuitas asal Negeri Paman Sam.
Dia juga menjadi Chairman MSP Sports Capital, sebuah firma investasi olahraga di New York City.
Beberapa tim olahraga yang ada di portofolio firma ini adalah klub Liga Jerman, FC Augsburg, klub Portugal, Estoril Praia, serta Alcorcon (Spanyol), dan SK Beveren (Belgia).
Selain itu, MSP juga memiliki 33 persen saham di tim Formula 1, McLaren Racing.
Sosok lulusan Universitas Berkeley dan Universitas Harvard itu terindikasi kuat tengah melirik Tottenham Hotspur.
Baca Juga: Mikel Arteta Ngomel ke Ofisial Pertandingan dan Minta Dua Poin Usai Arsenal Dirugikan oleh VAR
Jahm Najafi diklaim sedang bekerja dengan beberapa investor untuk menyusun penawaran bernilai 3,1 miliar poundsterling (Rp 57 triliun).
Penawaran ini akan diajukan pada beberapa pekan ke depan kepada pemilik klub, Joe Lewis, serta Daniel Levy yang menjabat Chairman Tottenham.
Rinciannya, MSP mengajukan penawaran 2,5 miliar pounds (Rp 45,8 triliun) sebelum menambah sekitar 600 juta pounds atau Rp 11 triliun.
Laporan yang sama dari London Evening Standard mengeklaim MSP akan membayar 70 persen dari harga yang mereka ajukan.
Sokongan dari Uni Emirat Arab, terutama dari Abu Dhabi akan berkontribusi untuk 30 persen sisanya.
Pengambilalihan klub Spurs diyakini membantu klub London Utara ini punya anggaran lebih demi bisa bersaing mendapatkan titel juara Liga Inggris.
Pemilik klub saat ini, ENIC Group, sudah menyuntikkan dana 150 juta pounds (Rp 2,7 triliun) pada musim panas 2022.
Baca Juga: Dibilang Kurang Galak, Graham Potter: Sori, Anda Tidak Kenal Saya
Namun, mereka tetap kesulitan memenuhi harapan pelatih tim, Antonio Conte, untuk mendapatkan pemain pada jendela bursa transfer.
Situasi ini tak pelak membuat para suporter The Lilywhites gerah, apalagi ditambah minimnya trofi yang dimenangi Harry Kane dkk.
Protes terhadap kepemimpinan Daniel Levy pun tidak terhindarkan.
Tottenham Hotspur bukan klub Liga Inggris pertama yang menjadi target akuisisi konglomerat.
Salah satu raksasa Liga Inggris, Manchester United, membuka opsi untuk menjual mayoritas saham pada akhir November 2022 lalu.
Kepemilikan Manchester United masih dipegang oleh Keluarga Glazer sejak 2005.
Desakan dari para pendukung Setan Merah diklaim menjadi alasan mengapa Keluarga Glazer menjual kepemilikan mereka.
Baca Juga: Arsenal Vs Man City - Erling Haaland Cs Ditunggu 1 Rekor Langka dan Nikmatnya Puncak Klasemen
Saat ini, ada lima peserta bidding yang siap bersaing membayar harga lima miliar pounds (kurang lebih Rp 91 triliun) yang diajukan pihak Manchester United.
Bukan tidak mungkin Tottenham Hotspur yang justru mendapat pemilik baru ketimbang klub yang dilatih Erik ten Hag itu.
Klub raksasa Inggris lain, Chelsea, jatuh ke tangan pengusaha AS Todd Boehly dan grup ekuitas Clearlake Capital, pada 2022.
Boehly mendapatkan Chelsea dengan harga 4,15 miliar pounds atau Rp 82,6 triliun.
Sementara itu, pengusaha Bill Foley baru-baru ini mengambil alih AFC Bournemouth dengan uang sebesar 120 juta pounds (Rp 2,2 triliun).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar