BOLASPORT.COM - Asa mantan juara kelas berat UFC, Francis Ngannou, bertinju dengan petinju juara dunia disebut sebagai langkah bunuh diri.
Francis Ngannou belum lama ini telah memutuskan keluar dari UFC untuk mengejar mimpi sejatinya sebagai petinju.
Keputusan The Predator makin bulat setelah kontrak baru yang ditawarkan UFC tak sesuai dengan harapannya.
Setelah keluar dari roster UFC, Ngannou tidak butuh waktu lama untuk merancang jalan menuju pentas tinju profesional.
Tak tanggung-tanggung, lawan yang dilirik Ngannou bahkan punya rekam jejak sebagai juara dunia tinju.
Sosok yang dimaksud adalah Tyson Fury, petinju tak terkalahkan yang saat ini memegang sabuk juara WBC.
Ngannou dan Fury sebelumnya sudah saling melempar tantangan di media sosial hingga arena pertarungan.
Fury sendiri memang langsung merangkul petarung kelahiran Kamerun tersebut.
The Gypsy King malah tidak segan menawarkan ide nyeleneh dengan memakai sarung tangan MMA dan legenda tinju, Mike Tyson sebagai wasit.
Baca Juga: Malas Diet Ketat, Conor McGregor Vs Michael Chandler Ingin Digelar di Kelas Welter
Rencana Ngannou untuk bertinju juga mendapat perhatian dari petinju juara lainnya seperti Anthony Joshua hingga Deontay Wilder.
Juara kelas menengah, Alex Pereira, menyebut lawan pertama yang seharusnya dilawan oleh Ngannou bukanlah petinju kelas kakap seperti The Gypsy King.
Pereira cukup paham soal sulitnya beralih disiplin bela diri.
Mantan juara dunia kickboxing butuh waktu setidaknya satu tahun sebelum akhirnya menantang rival lamanya, Israel Adesanya, yang lebih dahulu sukses di MMA.
"Bertanding tinju melawan Tyson itu sulit. Itu bunuh diri," kata Pereira dikutip BolaSport.com dari MMAFighting.com.
"Ada opsi petinju lain jika dia ingin mulai berkarier di sana. Dia bisa menjalaninya selangkah demi selangkah."
"Jika dia benar-benar ingin melawan petinju yang seperti itu, maka dia hanya berpikir soal uang."
"Saya tidak tahu apakah itu benar-benar yang dipikirkannya. Tapi untuk mengatakan 'Saya pergi ke sana karena ingin menjadi juara,' itu sulit."
Pereira juga merasa reputasi Ngannou sebagai pemilik pukulan terkuat di UFC tidak otomatis membawanya berhasil di tinju.
Baca Juga: Punya Rekor 8 Kemenangan, Saingan Islam Makhachev Merasa Dicekal UFC Jadi Juara
"Bertinju dengan seseorang yang bisa menahan pukulannya, Ngannou akan kelelahan," terang sosok berjuluk Poatan ini.
"Saya beri contoh mudah, minta seseorang yang tidak pernah berlatih untuk menghadapi lawan yang berpengalaman, memukulnya sekeras mungkin hingga KO."
"Apa yang terjadi adalah dia akan kehabisan stamina dalam waktu tiga menit, lalu satu pukulan yang lemah akan membuatnya KO karena dia tidak punya pertahanan lagi."
Fury sudah membuktikan daya tahannya.
Penggemar Manchster United tersebut mampu menahan gempuran monster KO, Deontay Wilder, hingga mengemas rekor 2 menang dan 1 imbang dalam trilogi mereka.
"Bagi saya, tahu cara mempertahankan diri adalah hal paling penting," pungkasnya.
Baca Juga: Ciryl Gane Lebih Sulit daripada Francis Ngannou, tapi Jon Jones Tetap Bakal Menang
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar