BOLASPORT.COM - Paris Saint-Germain (PSG) sedang mengalami krisis parah yang membuat mereka dibenci tetua klub dan terancam ditinggal Lionel Messi.
Musim 2022-2023 menjadi periode yang penuh tekanan di Paris Saint-Germain.
Klub yang kini diasuh oleh Christophe Galtier tersebut sebenarnya tidak mengalami penurunan yang signifikan secara hasil.
Paris Saint-Germain masih memuncaki klasemen sementara Liga Prancis musim ini.
Akan tetapi, performa domestik mereka tidak menular saat berlaga di kompetisi Benua Eropa.
Kylian Mbappe dan kawan-kawan bertemu dengan Bayern Muenchen pada babak 16 besar Liga Champions.
Pertandingan leg pertama sudah menghasilkan kekalahan 0-1 dari sang lawan.
Kondisi tersebut memunculkan pesimisme yang mulai menyebar ke internal tim.
Baca Juga: Tak Berhenti Cetak Gol, Marcus Rashford Semakin Dekati 1 Rekor Cristiano Ronaldo di Man United
Para pemain senior menjadi yang paling vokal dalam menyuarakan masalah ini.
Dilansir BolaSport.com dari L'Equipe, para pemain senior PSG mengeluhkan skuad yang mulai melemah.
Beberapa keputusan petinggi klub mulai diragukan usai menjadi penyebab situasi terkini.
PSG memutuskan untuk melepas sejumlah pemain seperti Leandro Paredes, Idrissa Gueye, dan Julien Dresser.
Ketiganya dilepas demi memberi kesempatan bermain untuk Vitinha, Fabian Ruiz, dan Carlos Soler.
Selain Soler, dua pemain lain dinilai tampil di bawah standar sejauh ini.
Para pemain senior semakin meradang karena klub berencana mempermanenkan Hugo Ekitike.
Baca Juga: PSG Vs Lille - Lionel Messi OTW 700 Gol, Sedikit Lagi Jadi Pemain Tertajam di Level Klub
Ekitike menjalani pinjaman dari Rennes pada awal musim ini dan baru mencetak dua gol.
Catatan tersebut tidak membahagiakan bagi seniornya di PSG yang merasa klub perlu segera memperkuat skuad.
Dibandingkan Ekitike, para tetua klub lebih memilih PSG mempromosikan Arnaud Kalimuendo yang merupakan produk akademi.
Krisis PSG tidak kunjung membaik karena sosok-sosok kuat justru terancam pergi pada akhir musim.
Lionel Messi akan menghabiskan kontraknya saat ini pada 30 Juni 2023.
Negosiasi perpanjangan kontrak tidak berjalan mulus dan sang megabintang berpeluang pergi pada awal musim depan.
Hal serupa mengancam keberadaan Neymar di klub yang bermarkas di Stadion Parc des Princes tersebut.
Neymar tidak ragu menunjukkan protes ke petinggi klub maupun rekan setimnya.
Ia mengharapkan perbaikan besar bisa dilakukan oleh klub saat memasuki musim baru.
Jika permintaan Neymar gagal dipenuhi, PSG bisa kehilangan dua megabintang sekaligus.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Lequipe.fr |
Komentar