BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir langsung gerak cepat dengan membentuk Komite Adhoc suporter untuk menangani insiden kericuhan yang terjadi di luar Stadion Jatidiri, Semarang.
Seperti diketahui, kericuhan kembali terjadi tepat saat pertandingan antara PSIS Semarang vs Persis Solo dalam laga pekan ke-25 Liga 1 2022-2023.
Kericuhan terjadi tepat di luar Stadion Jadiri, Semarang, yang mana terlibat aksi lempar batu dan dibalas tembakan gas air mata oleh polisi.
Akibat kejadian ini bentrok kepengurusan baru PSSI pun langsung disorot.
Dengan itu, Erick Thohir tak menunggu lama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu langsung menggelar rapat bersama anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI dan jajarannya untuk membahas masalah tersebut.
Dalam rapat ini diikuti hampir semua kepengurusan baru kecuali Hasnuryadi dan Ahmad Ridyah.
Setelah rapat bersama dengan jajarannya dan anggota Exco PSSI, Erick Thohir menyampaikan bahwa hasil dari rapat yang berlangsung di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/2/2023).
Mantan Ketua INASGOC itu mengatakan bahwa untuk menangani insiden kericuhan di Stadion Jatidiri pihaknya akan langsung membentuk Komite Adhoc suporter.
“Jadi tentu hari ini rapat Exco kedua kemarin rapat Exco pertama kita untuk mendorong bagaimana turnamen mini bisa berjalan dengan baik, dan rapat exco kedua tidak lain satu membahas peristiwa yang baru saja terjadi,” ujar Erick Thohir di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Sabtu (18/2/2023).
“Karena itu keputusan Exco tadi kita akan membuat Komite Adhoc untuk suporter,” ucapnya.
Erick Thohir menyampaikan bahwa pembentukan Komite Adhoc ini dilakukan juga sesuai dengan statuta yang ada.
Baca Juga: Erick Thohir Tak Hadir di Laga Timnas U-20 Indonesia vs Fiji, Zainudin Amali: Kami Bagi Tugas
Dengan pembentukan Komite Adhoc ini sebagai salah satu komitmen untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.
“Di mana sesuai dengan statuta FIFA dan juga PSSI kita mempunyai empat belas komite. Tetapi boleh membuat Komite Adhoc,” kata Erick.
“Nah ini lah kenapa hari ini keputusannya ada Komite Adhoc suporter. Karena isu dari pada tentu transformasi sepakbola harus melibatkan juga suporter. Jadi kita harus ada keseriusan,” ucapnya.
“Dan surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salaah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat.”
“Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepak bola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepak bola Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, saat ditanya terkait langkah konkret untuk urusan suporter agar kejadian seperti Tragedi Kanjuruhan tak terjadi lagi.
Erick justru mengatakan bahwa peristiwa kanjuruhan bisa saja bukan yang terakhir.
Tepat sekali setelah ia resmi jadi pengurus pun kejadian terulang yakni kericuhan PSIS Semarang vs Persis Solo.
Namun, dengan dibentuknya komite baru ini untuk suporter ini diharapkan bisa ditata lebih baik lagi ke depan.
Baca Juga: Gebrakan Erick Thohir: Stop Praktik Jual Beli Klub, Kalau Tidak Punya Duit Jangan Punya Klub
“Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin. Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa siapa baru nanti rule of the game-nya, penegakan hukumnya,” tutur Erick.
“Nah ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite Adhoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tapi perlindungan suporter seperti tadi, wasit.
“Dan kita tentu harus juga memastikan aturan aturan yang disepakati antara kita dengan pemerintah," ujarnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar