BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir secara serius ingin menerapkan Video Assistant Referee (VAR) dalam kompetisi sepak bola Indonesia. Akan tetapi, alih-alih fokus ke VAR ia justru ingin menyejahterakan wasit terlebih dahulu.
Erick Thohir baru saja baru saja mengadakan rapat bersama Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/2/2023) siang WIB.
Dalam rapat ini PSSI memutuskan untuk membentuk Komite Adhoc Infrastruktur dan selain itu Erick Thohir juga menyinggung soal ingin memperbaiki kualitas wasit.
Komite Adhoc Infrastruktur sejatinya dibentuk untuk mempersiapkan pembangunan training center timnas Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Gerak Cepat Tangani Insiden Stadion Jatidiri, PSSI Bentuk Komite Adhoc Suporter
Erick mengatakan mulai pekan depan akan ada tim yang akan melihat lokasi-lokasi yang memungkinkan untuk menjadi training center.
Meski terkait lokasi training center sendiri Erick enggan membeberkannya.
"Komite infrastruktur lainnya tentu melihat juga bagaimana masalah VAR. Di mana lokasi lokasi yang bisa kita lakukan, berapa biayanya," ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Sabtu (18/2/2023).
"Ini tentu juga ada pembiayaan lain yang memang menjadi tantangan," ucapnya.
Saat berbicara VAR, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tak lupa menyinggung soal salah satu fokus utamanya yakni masalah wasit.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengaku lebih ingin menyejahterakan wasit alih-alih bicara VAR.
Ia bahkan telah menemui salah satu wasit Liga 2 bernama Rohadi yang hidup memprihatinkan sambil berjualan kembang tahu ketika tidak ada tugas di lapangan.
"Sudah pernah turun melihat wasit satu-satu belum? Hari ini saya membuktikan dengan menemui wasit Liga 2 yang namanya Rohadi," kata Erick Thohir.
"Rumahnya kecil. Dia dagang kembang tahu. Kalau kita mau bicara sistem perwasitan nasional, wasitnya dulu diperhatikan. Ini nadi dan kunci.
"Mereka wasit Liga 2 sekali memimpin Rp5,5 juta. Minimal mereka harus bisa memimpin 12 sampai 15 kali semusim, nggak hanya 5 sampe 7 kali. Ini akan kami perbaik," ujarnya.
Mantan Ketua KOI tersebut mengaku telah bersepakat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk membahas tentang asuransi bagi para wasit.
Baca Juga: Gebrakan Erick Thohir: Stop Praktik Jual Beli Klub, Kalau Tidak Punya Duit Jangan Punya Klub
Namun, disamping itu Erick menyadari yang utama dari semua permasalah ini adalah kompetisi bisa berlangsung dan berjalan dengan lancar tanpa masalah.
Sebab dengan bergulirnya kompetisi semua pihak akan bisa tetap menyambung kehidupan.
Erick Thohir menceritakan bagaimana ia bertemu dengan Rohadi yang memang pendapatannya tidak banyak.
Ditambah lagi dengan permasalahan kompetisi yang tidak jelas.
"Dia jual kembang tahu, perbulan pendapatan 200 ribu, istrinya bekerja sebagai guru PAUD untuk tambahan, gajinya 900 ribu per taun," kata Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Gerak Cepat Tangani Insiden Stadion Jatidiri, PSSI Bentuk Komite Adhoc Suporter
"Ayo kita kasih empati, jangan selalu nyalahin wasit, wasit, dan wasit, tapi kita tak hadir di belakang mereka untuk menjaga mereka," kata Erick Thohir.
"Karna itu kita akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandinggan, baru kita hitung-hitungan VAR.
"Karena kita belum tahu, makannya saya harapkan media juga tolong mendorong, jangan ada persepsi seolah perusak sepak bola itu wasit," ujarnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar