BOLASPORT.COM - Graham Potter bersikeras bahwa dia bukan biang keladi utama penampilan buruk Chelsea di Liga Inggris.
Chelsea belum bisa lepas dari paceklik kemenangan.
The Blues menjamu Southampton di Stamford Bridge pada pekan ke-24 Liga Inggris musim 2022-2023, Sabtu (18/2/2023).
Hasilnya, tuan rumah kalah 0-1.
The Saints mendapatkan gol kemenangan melalui tendangan bebas kapten tim, James Ward-Prowse pada menit ke-45+1.
Kepa Arrizabalaga dkk tidak bisa membalas gol tersebut sepanjang sisa pertandingan.
Hasil ini menandai kelima kalinya secara berturut-turut tim asal London Barat itu tidak bisa menang di lintas kompetisi.
Peraih lima gelar Liga Inggris tersebut juga kalah dengan skor identik dari Borussia Dortmund di Liga Champions, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB.
Di liga domestik, Chelsea tiga kali beruntun ditahan seri Liverpool, Fulham, dan West Ham United.
Mereka bahkan baru satu kali menang sejak pergantian tahun.
Produktivitas Chelsea juga memprihatinkan dengan baru mencetak satu gol pada lima laga terakhir.
Catatan yang tidak sebanding jika mengacu kepada aktivitas tim pada bursa transfer.
Chelsea total sudah menghabiskan 329,5 juta euro (sekitar Rp 5,33 triliun) untuk belanja pemain pada bursa transfer Januari 2023.
Uang itu dikeluarkan untuk mendatangkan delapan pemain.
Konsekuensi dari penampilan buruk ini pun sudah jelas. Tim milik pengusaha AS, Todd Boehly, itu tetap menjadi tim medioker di klasemen.
Baca Juga: Arsenal Menang Comeback atas Aston Villa, Jorginho Beberkan Percakapan di Jeda Babak
Mereka hanya menghuni urutan ke-10 klasemen sementara dengan 31 poin, tertinggal empat angka dari Brentford pada peringkat kesembilan.
Tidak heran jika posisi Graham Potter di kursi pelatih mulai goyang.
Penggemar klub pun mulai bereaksi.
Suporter tidak segan mencemooh pemain Chelsea pada akhir kedua babak saat melawan Southampton.
Tak sedikit dari mereka yang meminta Potter untuk didepak.
Mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu tidak sepakat.
“Wajar kalau sebuah tim mendapat kritik setelah kalah 0-1 di kandang sendiri. Menurut saya Chelsea menjalani periode sulit," kata Potter.
Baca Juga: Eror Dalam 4 Detik, Erling Haaland Bantu Arsenal Kembali ke Jalur Juara
"Kami punya banyak kesulitan memasukkan pemain muda ke sistem Liga Inggris."
“Hasil yang diraih tim kami memang tidak sesuai harapan, tetapi seperti itulah situasinya.”
Juru taktik yang ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel itu pun tidak segan menyebut dirinya masih jadi orang yang tepat sebagai arsitek Chelsea.
“Saya yakin banyak pihak di luar sana menilai masalahnya ada di sana. Meski tidak sepakat, saya tidak akan menyebut opini mereka jelek.”
“Pekerjaan saya adalah membantu tim dan memandu mereka melewati jadwal.”
“Ketika melawan Southampton, Chelsea harus membuat beberapa perubahan. Kenyataannya adalah Chelsea mengalami kemunduran pada babak pertama.”
“Kami sudah merespons dengan bagus pada babak kedua, tetapi belum cukup,” ujar dia melanjutkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Standard.co.uk |
Komentar