BOLASPORT.COM - Para petinggi Chelsea memilih untuk menutup mata saat pelatih tim utama mereka, Graham Potter, membawa hasil mengecawakan lagi.
Graham Potter sedang menguji kepercayaan para petinggi Chelsea dengan mengalami rentetan hasil buruk.
Chelsea belum juga mampu memperbaiki peringkat di posisi ke-10 pada klasemen sementara Liga Inggris musim 2022-2023.
Mereka memiliki kesempatan menambah poin saat menjamu Southampton pada pekan ke-24 Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (18/2/2023).
Bermain di kandang sendiri memberikan keuntungan dukungan penuh dari suporter.
Akan tetapi, pasukan London Biru justru tidak berdaya di hadapan tim juru kunci klasemen.
Kekalahan ini memperburuk catatan Chelsea di era kepelatihan Graham Potter.
Dalam 10 laga terakhir di semua ajang, mereka hanya mampu meraih satu kemenangan.
Baca Juga: Erling Haaland Gagal Cetak Gol dari Jarak 1 Meter, Pep Guardiola Pilih Tidur Nyenyak
Kondisi ini tentu saja memunculkan rasa frustrasi di antara penggemar.
Usai laga melawan Southampton, para penggemar yang memadati Stadion Stamford Bridge melayangkan protes.
Para pemain harus menerima teriakan mengejek dari suporter sendiri.
Kondisi yang sudah genting ini diharapkan mengundang reaksi dari petinggi klub.
Akan tetapi, petinggi klub masih bergeming soal nasib masa depan Potter.
Dilansir BolaSport.com dari The Telegraph, petinggi klub tidak akan memecat Potter dalam waktu dekat.
Mereka percaya sang pelatih masih sanggup membangkitkan klubnya dari keterpurukan.
Baca Juga: Man City Buang Kemenangan, Guardiola Kambinghitamkan Pemain Sendiri
Potter sendiri juga menyinggung kondisi anak asuhannya yang ia nilai mengalami kemunduran.
"Kritik yang kami terima setelah kalah 0-1 di laga kandang sangatlah bisa dipahami," kata Potter.
"Kami mengalami periode sulit dan menyatukan pemain muda yang ada tidaklah mudah," ucap pelatih asal Inggris tersebut.
Lebih lanjut, Potter juga enggan menjadi satu-satunya pihak yang disalahkan dari hasil buruk Chelsea ini.
Ia merasa beberapa pihak yang mengkritiknya tidak melakukan perhitungan yang benar.
Tugas Potter adalah membantu tim yang sudah ada untuk meraih hasil maksimal.
Para pemain yang ia asuh juga bertanggung jawab akan hasil minor yang terus-terusan terjadi.
Potter pun memilih untuk melihat sisi baik dari kekalahan melawan Southampton ini.
Bagi sang pelatih, timnya sudah bisa merespons dengan baik pada babak kedua.
Namun, respons tersebut belum cukup untuk memberikan hasil yang terbaik.
Untuk itu, Potter meminta anak asuhannya agar terus bekerja keras demi hasil yang lebih baik.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Telegraph.co.uk |
Komentar