BOLASPORT.COM - Wout Weghorst seperti tersesat setelah tidak menjadi striker dan harus bertanggung jawab sebagai tukang jagal di Manchester United.
Wout Weghorst melalui berbagai perubahan kala beradaptasi di Manchester United.
Kedatangan Wout Weghorst diharapkan sebagai penambah daya serang Setan Merah.
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, sempat mengeluhkan kondisi lini serang yang kurang memadai.
Kondisi tersebut dianggap menyulitkan klubnya untuk menjaga performa terbaik hingga akhir musim 2022-2023.
Sementara itu, Erik ten Hag memiliki ambisi untuk membawa klubnya meraih gelar juara.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan pemandu bakat klub untuk mencari satu striker baru.
Bursa transfer musim dingin 2023 menghadirkan opsi yang terbatas di pasar.
Baca Juga: Respons Angel Di Maria Usai Menjadi Mimpi Buruk Spezia dalam 38 Menit
Pilihan Ten Hag pun jatuh ke Wout Weghorst yang saat itu menjalani masa pinjaman dari Burnley ke Besiktas.
Sang striker menyambut tawaran tersebut dengan kooperatif dan menunjukkan antusiasmenya kembali ke Liga Inggris.
Sebulan berlalu, peminjaman Weghorst justru berjalan di luar prediksi.
Hingga saat ini, striker asal Belanda tersebut baru membukukan satu gol dan satu assist.
Ten Hag sebenarnya sudah memberi kesempatan tampil hingga 10 laga di semua ajang.
Masih kesulitan mencetak gol, Weghorst justru dipaksa untuk bereksplorasi di posisi lain.
Ia memainkan peran pemain nomor 10 saat timnya melawan Barcelona pada babak play-off Liga Europa.
Baca Juga: Cetak Gol Kemenangan PSG, Lionel Messi Dipuji Setinggi Langit
Tidak hanya itu, Weghorst juga menjalani tanggung jawab baru pada laga pekan ke-24 Liga Inggris melawan Leicester City, Minggu (16/2/2023).
Dilansir BolaSport.com dari Squawka, empat dari lima tekel Weghorst terbukti sukses pada babak pertama laga tersebut.
Striker berusia 30 tahun tersebut menjadi pemain dengan jumlah tekel sukses terbanyak pada babak pertama.
Dari seorang striker, Weghorst juga harus mampu menjadi tukang jagal saat dibutuhkan.
Manchester United mendapat kritik pedas pada babak pertama laga versus Leicester City.
Mereka memang mampu unggul berkat gol pertama Marcus Rashford pada menit ke-25.
Namun, Ten Hag menilai anak asuhannya gagal menerapkan gaya permainan yang ia ajarkan.
Dalam situasi ini, improvisasi setiap pemain dibutuhkan untuk mengamankan hasil.
Peran Weghorst dalam memutus serangan lawan pun dianggap sebagai salah satu aksi heroik pada laga kali ini.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Twitter.com/squawka |
Komentar