BOLASPORT.COM - Manajemen Chelsea memiliki dua alasan tak akan memecat pelatih Graham Potter meski performa The Blues buruk pada musim 2022-2023.
Chelsea tengah menjalani musim 2022-2023 dengan penuh inkonsistensi di bawah asuhan Graham Potter.
Seruan pemecatan pun kian hari kian gencar karena The Blues tak kunjung meraih kemenangan.
Terbaru, Tim London Biru kembali takluk pada pertandingan pekan ke-24 Liga Inggris 2022-2023.
Mentas di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (18/2/2023), Chelsea kalah 0-1 dari Southampton, yang merupakan tim penghuni dasar klasemen Liga Inggris.
Kekalahan tersebut sekaligus menggenapi 14 pertandingan terakhir Chelsea di semua kompetisi dengan performa tak memuaskan.
Dari 14 pertandingan itu, Thiago Silva cs hanya bisa meraih dua kemenangan sehingga mengalami keterpurukan.
Di Liga Inggris, Chelsea tercecer di peringkat 10 dengan mengumpulkan 31 poin.
The Blues tertinggal 11 angka dari Tottenham Hotspur yang berada di urutan empat.
Dikutip BolaSport.com dari Daily Mail, ada dua alasan mengapa Chelsea tak akan mendepak Graham Potter dari kursi pelatih.
Baca Juga: Liverpool Vs Real Madrid - Soal Cedera Darwin Nunez, Juergen Klopp Tak Janji Beri Kabar Baik
Alasan yang pertama adalah kapabilitas Potter di luar lapangan lebih dipercaya oleh para petinggi Chelsea dibandingkan ketika mendampingi tim bermain.
Seperti diketahui, Potter adalah tipikal pelatih yang cenderung diam di pinggir lapangan dan tidak terlalu ekspresif.
Hal ini juga yang disoroti oleh para pendukung Chelsea karena Potter dianggap tidak bisa membaca situasi sehingga kerap kali membuat keputusan tak tepat dalam permainan.
Namun, para petinggi Chelsea terpikat dengan kemampuan Potter dalam membangun kualitas di luar lapangan yang membangun kepercayaan di dalam tim.
Contohnya, Potter membuat keputusan penting yang memengaruhi kondisi skuad dengan tidak memasukkan Pierre-Emerick Aubameyang ke daftar pemain di Liga Champions.
Menurunnya performa sang striker menjadi penyebab Potter tak mengikutsertakan pemain asal Gabon itu di babak gugur.
Meski mengalami rentetan hasil negatif, Potter dinilai menunjukkan sikap yang tepat.
Baca Juga: Harusnya Euforia Kemenangan Atas Cadiz, Xavi Malah Naik Pitam Gegara Hal Ini
Jika mengalami kekalahan, maka pelatih asal Inggris ini melakukan percakapan dengan para pemainnya selepas laga.
Potter secara vokal mengungkapkan ketidakbahagiaannya atas apa yang mereka tampilkan di atas lapangan.
Alasan kedua Graham Potter tidak dipecat Chelsea adalah waktu yang tidak pas.
Pasalnya, musim 2022-2023 hanya menyisakan tiga bulan lagi.
Pemecatan Potter dianggap hanya akan mengganggu proses pengembangan skuad Chelsea.
Andai Potter dipecat, tantangan lebih sulit akan menghampiri pelatih pengganti, terlebih setelah Chelsea mendatangkan banyak pemain di pertengahan musim 2022-2023.
Pemilik Chelsea, Todd Boehly, dilaporkan masih akan memercayai Potter hingga awal musim 2023-2024.
Pembuktian harus ditunjukkan oleh Potter jika posisinya tak ingin tergusur dari kursi pelatih.
Chelsea's form in 2023:
DLLLWDDDLL
One win in 10 games for Graham Potter's side. ???? pic.twitter.com/sb6LWi5ImL
— Squawka (@Squawka) February 18, 2023
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar