BOLASPORT.COM - Fokus Yamaha dalam pengembangan mengerucut setelah hanya memiliki 1 tim pada MotoGP. Fabio Quartararo selaku ujung tombak tim garpu tala berharap tidak ada perbedaan suara dengan rekan setim, Franco Morbidelli.
Persiapan Monster Energy Yamaha menuju musim kejuaraan yang baru terus digeber jelang Tes MotoGP Portimao pada 11-12 Maret 2023.
Dalam agenda di Sirkuit Algarve, Portugal, itu, semua tim dituntut untuk menuntaskan semua kendala karena ini menjadi kesempatan terakhir mereka sebelum lomba perdana.
Hasil Yamaha dalam tes pramusim sebelumnya di Sepang (10-12 Februari 2023) tidak benar-benar memuaskan.
Peningkatan top speed yang akhirnya didapat diiringi dengan ketidakmampuan motor YZR-M1 dalam mengekstrak performa dengan ban baru.
Quartararo hanya berada di posisi ke-17 dalam rekap catatan waktu lap terbaik dengan gap 1 detik dari Luca Marini (Mooney VR46/Ducati) di posisi pertama.
Sementara itu, Morbidelli tertahan di urutan ke-20.
Alhasil, walau ritme lomba Quartararo dan Morbidelli terbilang oke, mereka tetap terancam kesulitan karena potensi hasil buruk saat kualifikasi.
"Kami harus memahami penyebabnya, karena saya pikir saat ini kualifikasi 80 persen menentukan peluang untuk mengejar kemenangan," kata Quartararo.
Baca Juga: Masih Sakit Hati, Pembalap Terbuang KTM Bandingkan Perlakuan di Aprilia
Quartararo berharap dia bisa satu suara dengan rekan setimnya, Franco Morbidelli.
Waktu yang terbatas membuat dua pembalap juara dunia ini perlu menentukan arah pengembangan yang tepat.
"Saya pikir hal terpenting adalah mendapatkan umpan balik dari kedua pembalap," ucap Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Motorcycles Sports.
"Saya belum berbicara dengan Franco Morbidelli, tetapi saya pikir di beberapa area kami merasakan adanya peningkatan dari apa yang kami uji bersama. Ini lebih baik."
"Saya sangat berharap kami berdua memiliki umpan balik yang sama agar memiliki landasan yang baik untuk musim ini," tandas pembalap asal Prancis itu.
Quartararo merasa solusinya terletak pada aerodinamika yang saat ini memiliki peran krusial pada MotoGP.
Menemukan performa ekstra dari aerodinamika bukan pekerjaan mudah bagi Yamaha.
Pasalnya, peranti yang memanfaatkan aliran dan tekanan udara ini memangkas tenaga dari si kuda besi karena efek drag yang dihasilkan.
Untuk pabrikan dengan tenaga motor yang tidak mewah seperti Yamaha, efisiensi benar-benar diperlukan.
"Aerodinamika kami lebih ringan," ucap Quartararo.
"Maka dari itu penting bagi kami agar bisa menemikan lebih banyak power demi bisa lebih banyak menerapkan downforce," ucap dia.
Baca Juga: Repsol Honda Luncurkan Tim, Hanya Ada Potensi Hasil Bagus di Pikiran Marc Marquez
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | motorcyclesports.net, Paddock-GP.com |
Komentar