BOLASPORT.COM - Tinju Thailand atau 'Muay Thai' seperti yang biasa dikenal, adalah olahraga nasional Thailand, dan dapat disaksikan.
Sejarah Muay Thai cukup panjang di mana kabarnya telah ada sekitar 700 tahun.
Dari sudut pandang sejarah, Muay Thai tidak diragukan lagi telah digunakan dalam beberapa bentuk sebagai keterampilan pertarungan tangan kosong oleh prajurit Thailand di medan perang.
Itu akhirnya berubah menjadi olahraga ring yang populer, disponsori oleh Raja Thailand yang dipengaruhi oleh Sekutu Barat dalam Perang Dunia Pertama.
Baca Juga: Marc Marquez Sebut Sang Adik Pernah Jadi Malaikat Penyelamatnya
Sejak munculnya peningkatan popularitas besar-besaran seni bela diri campuran (MMA) berkat eksposur besar yang sekarang dinikmati oleh UFC, Muay Thai telah menjadi raja serangan yang tak terbantahkan.
Sebagai salah satu seni bela diri yang terkenal bahkan di Indonesia, ada sejumlah fakta menarik Muay Thai untuk kita ketahui bersama.
Muay Thai disebut "Seni Delapan Tungkai"
karena petarung selalu memiliki delapan metode serangan berbeda yang tersedia untuk mereka, termasuk pukulan, siku, tendangan, dan lutut.
Ini berarti bahwa tidak seperti seni striking lainnya seperti tinju dan kickboxing, jaraknya bisa lebih dekat secara signifikan begitu lutut atau siku dimainkan.
Ring tinju Muay Thai gaya modern pertama
Diberi nama 'Suan Kulap', dan berlokasi di Sekolah Suan Khoolab pada tahun 1921 di Thailand, tepat setelah berakhirnya Perang Dunia I.
Baca Juga: Final Four Proliga 2023 - Kurangi Kontroversi dengan Video Challenge
Ini merupakan ring pertama yang menjadi arena pertempuran dahsyat yang diketahui penonton.
Ritual Sebelum Bertanding
Setiap atlet Muay Thai umumnya akan melakukan ritual sebelum bertanding.
Ini adalah tanda penghormatan kepada instruktur dan gym mereka, Kru mereka, dan peserta dari setiap daerah di Thailand memiliki ritual khusus mereka sendiri.
Ritual ini juga menjadi identitas yang menunjukkan dari gym dan wilayah mana mereka berasal.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | discoverwalks.com |
Komentar