“Mereka berhak merasa frustrasi, jengkel, dan marah dengan hasil Chelsea, dan itu tanggung jawab saya. Saya tidak akan memprotes para suporter," ujarnya.
Sosok yang mengawali karier kepelatihannya bersama Leeds Carnegie itu juga menerima jika suporter klub kehilangan kepercayaan atas dirinya.
“Pertanyaan soal itu selalu ada, dan tidak mungkin dihentikan. Walau hasil Chelsea ini harus diterima, saya juga paham kalau suporter meragukan saya. Itu bagian pekerjaan,” kata Potter.
Di saat yang sama, mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu menekankan bahwa para pemainnya punya keinginan untuk membalikkan situasi.
Baca Juga: Erling Haaland Ingin Bisa Main Satu Tim dengan Kylian Mbappe
“Saya bisa merasakan para pemain ingin memutarbalikkan keadaan tim. Ini bukan soal Chelsea kurang berusaha atau kurang punya tekad untuk menang,” ujarnya.
“Hanya saja, saat ini memang klub kami berada dalam situasi dan momen yang berat. Hasil-hasil Chelsea tidak baik.”
“Menurut saya, penampilan Chelsea lebih baik dibandingkan dengan hasil akhir tim, tetapi pada akhirnya kekalahan-lah yang kami terima tidak peduli upaya yang dikerahkan.”
“Kondisi semacam tentu berat untuk para pemain, klub, dan suporter yang menurut saya juga sudah menunjukkan dukungan yang luar biasa.”
“Sekarang, Chelsea harus terus melakoni pertandingan, bekerja keras, dan percaya bahwa segalanya bisa berubah,” tutur dia.
Skuad Graham Potter akan bersua Leeds United di Elland Road, Sabtu (4/3/2023) pada lanjutan Liga Inggris.
Setelah itu, mereka akan menjamu Borussia Dortmund pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Rabu (8/3/2023) pukul 03.00 WIB.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Standard.co.uk |
Komentar