BOLASPORT.COM - Pemilik Louvre Surabaya, Erick Herlangga, menyanggah tudingan terkait dugaan match fixing terhadap timnya di ASEAN Basketball Invitational 2023.
Erick Herlangga sejatinya sudah dipanggil oleh PP Perbasi untuk melakukan klarifikasi terkait beberapa pelanggaran termasuk masalah pengaturan skor di ABL Invitational 2023 seri Batam, bulan lalu.
Pada pertemuan pertama yang terjadi pada 23 Februari, Perbasi meminta Louvre Surabaya untuk membawa bukti bahwa mereka tak terlibat dalam skandal yang dituduhkan dan akan ditunjukkan pada Senin (27/3/2023) lalu.
Namun tim kota Pahlawan itu tidak datang karena merasa kecewa dengan keputusan yang dibuat oleh Perbasi.
Kekecewaan itu karena Perbasi setelah pertemuan pertama membuat surat keputusan pembekuan klub sementara, yang artinya menghentikan segala kegiatan tim.
Perbasi melakukan ini agar bisa melakukan investigasi secara menyeluruh dan Louvre Surabaya bisa fokus menyelesaikan masalah dengan para pihak yang melaporkan.
Namun bagi Erick, keputusan yang dibuat Perbasi terlalu cepat karena hukuman yang diberikan tanpa dukungan bukti-bukti yang valid.
"Tapi yang saya kecewa, yang sekaan-akan menuduh saya. Saya pikir, kita diskusi," kata Erick di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2023).
"Saya merasa dizolimi. Kalau sudah tidak ingin lagi saya ada di sini, saya keluar. Saya sudah banyak mengeluarkan uang."
Baca Juga: IBL 2023 - Dewa United Banten Sukses Revans dengan Indonesia Muda
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar