BOLASPORT.COM - Pengamat sekaligus mantan pembalap MotoGP, Keith Huewen mengatakan bahwa dominasi Ducati sudah mulai terlihat. Tentunya ini menjadi alarm untuk pabrikan lain.
Ducati menjadi pabrikan paling sukses tahun lalu, pasalnya mereka mampu meraih gelar juara di kelas utama MotoGP dan juga WorldSBK.
Gelar juara dunia itu dipersembahkan oleh Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Alvaro Bautista (Aruba.it).
Huewen menjelaskan bahwa pondasi Ducati untuk mendominasi kelas utama sudah terlihat pada sesi Tes Pramusim MotoGP Sepang 2023.
Dari lima pembalap dengan catatan waktu tercepat, hanya ada satu pembalap yang tidak menunggangi Desmosedici.
Bahkan tujuh dari delapan pembalap yang menggunakan Desmosedici, berhasil nangkring di sepuluh besar.
Pada gelaran WSBK Seri pertama di Sirkuit Phillip Island, Australia, 24-26 Februari lalu, Ducati juga sudah menunjukkan dominasinya.
Bautista yang menyandang gelar juara bertahan, mampu meraih kemenangan pada Race 1, Superpole Race dan Race 2.
Sementara pembalap seperti Jonathan Rea (Kawasaki) dan Toprak Razgatlioglu (Yamaha) tidak bisa berbuat banyak.
Baca Juga: Menanti Janji Manis Honda untuk Marc Marquez pada MotoGP 2023
Hal tersebut yang membuat Huewen mengatakan bahwa, kemungkinan besar Ducati akan mendominasi lagi seperti tahun lalu.
"Dominasi Ducati di dunia? Itulah yang mereka tuju saat ini, tidak diragukan lagi," ucap Huewen dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Ducati adalah motor yang cepat dan Bautista adalah pembalap yang cepat. Dia juga mengenal Phillip Island dan selalu mendapatkan hasil bagus di sana."
"Tapi ini benar-benar seperti roket jika dibandingkan dengan pembalap lain, jadi mungkin ada penyesuaian aturan penyeimbangan di suatu tempat di sepanjang garis."
"Mereka jelas memiliki terlalu banyak keuntungan sekarang, dalam pandangan saya, di World Superbike."
"Tapi saya yakin itu akan ditangani seiring berjalannya waktu dan mungkin Kawasaki akan mendapatkan kecepatan mereka kembali."
Ketika Huewen ditanya apakah keputusan Ducati dengan delapan motor di MotoGP akan menguntungkan dan baik untuk kejuaraan, dia menjawab hal tersebut bagaikan dua sisi mata uang.
Ducati akan memiliki banyak keuntungan karena delapan pembalap akan memberikan banyak data untuk pengembangan motor.
Tapi disisi lain mereka harus melakukan investasi ekstra terutama masalah biaya agar bisa mendukung semua motor.
Baca Juga: Masa Bodoh Dicap Kolot, Lin Jarvis Pastikan Yamaha Belum Akan Pindah ke V4
Terkait dengan kejuaraan menurutnya tidak ada masalah, karena semakin banyak pembalap akan semakin seru.
"Itu pedang bermata dua, bukan? Ducati memang memiliki keuntungan karena data dan semua hal yang bisa mereka dapatkan," ucap Huewen.
"Dengan memiliki lebih banyak sepeda motor di jalurnya, tetapi mereka juga harus melakukan investasi ekstra untuk mendukung semua motor tersebut."
"Bagaimana investasi itu akan berjalan selama beberapa tahun ke depan?"
"Nah, dapatkah Anda membayangkan Ferrari menghabiskan lebih sedikit uang di Formula Satu tanpa batasan biaya? Itu tidak akan terjadi."
"Mereka semua tentang balap dan saya pikir Ducati juga sama."
Hal ini tentunya akan membuat pabrikan lain makin ketar-ketir, jika mereka tidak bisa mengikuti maka hanya akan jadi penggembira saja.
Baca Juga: Mentalitas Berbeda Honda dan Ducati, Alex Marquez Akui Sampai Lupa Cara Mengendarai Motor
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar