BOLASPORT.COM - Wacana pergantian pemilik klub Manchester United bisa-bisa tidak terjadi karena Keluarga Glazer bersikap tidak kompak.
Seperti diketahui, Manchester United masih sibuk dengan pencarian pemilik baru setelah Keluarga Glazer mengumumkan penjualan klub sejak November 2022 lalu.
Sejauh ini sudah ada dua peminat yang secara serius dan terbuka mengemukakan niatnya mengambil alih klub.
Mereka adalah Jassim bin Hamad Al Thani dan Sir Jim Ratcliffe.
Namun, angka yang mereka ajukan masih kurang dari 6 miliar poundsterling (Rp 110 triliun) yang diminta oleh The Glazers.
Hal ini berdampak ke sikap keluarga asal Amerika Serikat tersebut.
Berita yang dinukil BolaSport.com dari Sky Sports menyebutkan bahwa co-chairman, Avram Glazer, dan saudaranya, Joel, ragu-ragu melepas kepemilikan mereka terhadap klub.
Sikap ini berbeda dengan saudara-saudara mereka, Kevin, Bryan, Edward, dan Darcie Glazer.
Baca Juga: Siap Tsunami Trofi, Manchester United Bisa Lewati Liverpool dan Jadi Klub Inggris Paling Kaya Trofi
Avram dan Joel Glazer berargumen kalau tawaran yang masuk tidak sepadan dengan nama besar dan pengaruh Manchester United secara global, termasuk juga dengan potensi laba di masa mendatang.
Avram Glazer sebelumnya mengatakan proses bidding ini bertujuan mencari alternatif strategi klub dan bukan semata-mata untuk menjualnya.
Pihak klub Manchester United sebelumnya juga menyatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa semua peninjauan tawaran yang masuk akan berujung ke penjualan.
Ben Peppi, penasehat komersial olahraga, membandingkan situasi antara Manchester United dengan Chelsea ketika diambil alih Todd Boehly dari Roman Abramovich.
“Chelsea harus dijual dengan cepat karena konflik Rusia dan Ukraina, serta sanksi untuk Abramovich," kata Peppi.
"Hanya karena ada minat besar, bukan berarti para bidder bisa langsung mengakuisisi klub."
“Menurut saya ada 100 pihak yang mendaftar untuk membeli Chelsea, tetapi ketika waktunya menandatangani perjanjian kerahasiaan, jumlah peminatnya tinggal 10.”
Baca Juga: Juergen Klopp Kantongi Kans Liverpool Menembus 4 Besar Liga Inggris
Peppi juga menjelaskan beberapa faktor yang membuat proses pergantian pemilik Manchester United menjadi lebih rumit.
“Penjualan Manchester United akan menjadi penjualan waralaba olahraga terbesar sepanjang masa, dan hanya mungkin dilakukan oleh beberapa grup perusahaan.”
“Ini bukan cuma soal nilai klub, tetapi juga angka yang harus dikeluarkan. Posisi Manchester United mirip dengan Chelsea; ada harga untuk klub serta kewajiban infrastruktur yang harus dipenuhi.”
“Kita bicara soal angka hingga 2 miliar pounds (Rp 36 triliun) untuk membangun ulang stadion, tempat latihan, melunasi utang klub, serta komitmen infrastruktur untuk skuad.”
“Kita juga membahas soal sejumlah besar uang, dan berdasarkan perusahaan yang sudah memiliki tim olahraga, kewajiban finansial ini membatasi mereka.”
“Sebab, kita tahu peraturan soal satu perusahaan yang punya saham di klub-klub berbeda di Benua Eropa.”
“Karena itu tidak ada banyak opsi. Kalau mau beralih ke bank dan institusi finansial, soal keuangan juga buat mereka penting selain prestasi olahraga.”
Baca Juga: Belajar dari Pengalaman di Ajax, Ten Hag Optimistis Man United Bisa Raih Quadruple
“Pertanyaannya, apakah institusi finansial dianggap layak mengambil alih Manchester United menurut yang dipercaya oleh The Glazers? Rasanya hal itu masih diperdebatkan,” tutur Peppi lagi.
Di sisi lain, Sheikh Jassim dan Sir Jim Ratcliffe belum mundur dari keinginan menggantikan Keluarga Glazer sebagai pemilik Setan Merah.
Sheikh Jassim percaya penawarannya untuk manajemen klub sangat bagus, karena ia ingin berinvestasi ke klub, infrastruktur dan komunitas.
Sir Jim Ratcliffe, salah satu orang terkaya Inggris, pun tetap tidak goyah.
Dengan latar belakang orang Manchester, Ratcliffe menilai ia membeli klub dengan alasan yang tepat dan ingin mengoperasikan klub asal kotanya itu secara memadai.
Pria yang memiliki grup perusahaan INEOS itu juga percaya penawarannya sudah menjanjikan, dengan prospek mengubah model klub menjadi kepemilikan yang progresif dan berorientasi ke suporter.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar