BOLASPORT.COM - Juara dunia delapan dari sepuluh musim antara 2010-2019, Marc Marquez mengaku merindukan tekanan bertarung di bari depan MotoGP.
Pembalap Spanyol itu dirundung cedera lengan dan mata sejak awal tahun 2020, menyebabkan dia melewatkan 23 balapan dalam tiga musim terakhir.
Marquez masih berhasil meraih satu-satunya kemenangan MotoGP Honda selama periode itu, berkat tiga kemenangan pada 2021, tetapi itu jauh dari kemenangan pada 2019, ketika dia finis pertama atau kedua hampir semua sirkuit.
“Jika Anda memiliki mentalitas seorang pemenang maka Anda selalu menerapkan 'tekanan otomatis'. Itu selalu membantu mengeluarkan lebih banyak, terutama di momen-momen penting,” kata Marquez.
Baca Juga: Sejumlah Hal Baru dan Paling Menarik di MotoGP 2023! Apa Saja?
“Sejujurnya, dalam beberapa tahun terakhir saya merindukan tekanan itu, tekanan otomatis itu.” Ucapnya.
“Jelas, kami belum memulai musim ini, tetapi kami berbicara tentang sejarah tim ini dan, yah, kami harus berjuang untuk gelar.” Ujarnya.
“Kita akan lihat apa yang terjadi selama balapan, tapi hari ini kita membicarakan gelar dan kita akan memimpikannya, baik untuk saya atau Joan.” Ungkapnya.
Rekan setim baru dan juara dunia 2020 Joan Mir setuju bahwa tekanan adalah bagian penting dari performa dan dan sesuatu yang wajib dinikmati.
“Tekanan adalah sesuatu yang, jika Anda berkompetisi, Anda harus menerimanya. Jelas ketika Anda membalap untuk tim seperti ini maka itu menambah tekanan,” kata mantan pebalap Suzuki itu.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar