BOLASPORT.COM - Kapten dan bintang Argentina, Lionel Messi, mendapat ancaman dari dua pria bersenjata yang berkeliaran di kampung halamannya.
Kabar mengejutkan datang dari Rosario, Argentina.
Kota tersebut merupakan kota kelahiran Lionel Messi pada 35 tahun lalu.
Seiring ketenaran La Pulga, nama Rosario seakan identik dengan sosok pemain yang pernah membela Barcelona.
Namun, situasi kota yang terletak di barat laut Buenos Aires itu terganggu.
Berita yang dikutip BolaSport.com dari El Pais menyebutkan bahwa terjadi penyerangan dengan senjata api oleh dua orang yang tidak dikenal di Rosario.
Tempat yang dijadikan sasaran adalah Unico, supermarket di distrik Lavalle.
Supermarket itu punya koneksi dengan Messi.
Baca Juga: Pelatih Jeonnam Dragons Puji Asnawi dan Pikirkan Eksperimen Baru
Sebab, pemiliknya adalah keluarga Antonella Roccuzzo, istri pemain Paris Saint-Germain tersebut.
Keluarga Roccuzzo sudah mengoperasikan waralaba Unico sejak 1980 yang dimulai dari kakek Antonella, Eduviges Roccuzzo.
Kini, supermarket itu dikelola oleh Jorge Roccuzzo, mertua Messi.
Tempat itu pun dikenal sebagai salah satu tempat berbelanja favorit warga setempat.
Pada Kamis (2/3/2023) pagi waktu setempat, dua orang pelaku memberondong supermarket tersebut dengan tembakan.
Total, ada 14 tembakan yang dilaporkan mengarah ke gedung supermarket.
Aksi jahat kedua pelaku belum selesai sampai di situ.
Baca Juga: Masih Cedera, Elkan Baggott Akan Absen Saat Cheltenham Town Hadapi Fleetwood Town
Mereka juga meninggalkan pesan bernada ancaman yang dialamatkan kepada Lionel Messi.
“Messi, kami menunggu kedatangan kamu. Javkin adalah pengedar narkotika, dia tidak akan menjaga keamananmu,” demikian bunyi pesan tersebut.
Nama Javkin yang dimaksud mengacu kepada walikota Rosario, Pablo Javkin.
Kedua pelaku ini lalu melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
Untungnya bagi semua orang di tempat kejadian perkara, tidak ada korban luka ataupun korban jiwa yang jatuh.
Kepala kepolisian provinsi Santa Fe, tempat kota Rosario berada, pun belum bisa menentukan tersangka.
Mereka tidak punya hipotesis atau tebakan soal identitas terduga pelaku.
????????
Look back to the evening of #TheBest which rewarded our Parisians Leo Messi, @KMbappe and @AchrafHakimi ???????? pic.twitter.com/tU33lo4amS
— Paris Saint-Germain (@PSG_English) February 28, 2023
“Kami akan memastikan supermarket ini bisa kembali beroperasi seperti biasa,” kata kepala kepolisian Santa Fe, Claudio Brilloni.
Pablo Javkin yang namanya disebut-sebut dalam surat kaleng untuk Messi itu pun angkat bicara soal kejadian yang menimpa tempat usaha keluarga istri Messi.
“Ini serangan mengerikan yang membuat saya mempertanyakan segalanya, bahkan seandainya pelakunya adalah geng kriminal,” kata dia.
“Jelas sekali bahwa mengancam kota Rosario adalah hal yang mudah dan tidak ada bantuan. Padahal, presiden Argentina tinggal di tempat yang hanya berjarak setengah jam dari sini,” ucapnya.
Di luar identitasnya yang begitu lekat dengan Messi, kota Rosario bukan tanpa masalahnya sendiri.
Artikel yang sama dari El Pais menyebutkan kota berpopulasi 1,5 jiwa itu dilanda krisis selama bertahun-tahun.
Penyebabnya adalah perang geng pengedar narkotika serta perilaku brutal suporter sepak bola.
Rosario bahkan menjadi pusat perdagangan narkotika yang berdampak kepada kenaikan angka tindak kriminal.
Kota tersebut memiliki tingkat kasus pembunuhan lima kali lipat dibanding standar nasional.
Pada Januari dan Februari 2023, angka pembunuhan di sana mencapai 50 kasus.
Pada September 2020, pihak berwenang membentuk unit khusus yang menginvestigasi kasus-kasus penembakan di Rosario.
Otoritas daerah pun sudah meminta pemerintah pusat mengirimkan kekuatan khusus untuk membantu menekan angka kriminalitas.
Permintaan tersebut dikabulkan pada 2021 ketika pemerintah Argentina mengirimkan 500 anggota polisi militer.
Kehadiran pihak berseragam toh pada akhirnya tidak banyak membantu.
Baik Lionel Messi dan Antonella Roccuzzo belum memberikan komentar soal kejadian yang menimpa keluarga besar mereka.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | english.elpais.com |
Komentar