Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sejarah di Balik Warna Kuning Bola Tenis, Seperti Apa Sejarahnya?

By Imadudin Adam - Sabtu, 4 Maret 2023 | 17:29 WIB
Aksi petenis Indonesia, Christoper Rungkat pada SEA Games 2021.
Tenis Indonesia
Aksi petenis Indonesia, Christoper Rungkat pada SEA Games 2021.

BOLASPORT.COM - Bola tenis identik dengan warna kuning, atau sebagaimana mereka menyebutnya, warna kuning optic.

Menariknya meski begitu, warnanya tidak terlalu sama di setiap pertandingan.

Pada bagian di bawah ini kami mengeksplorasi transisi warna bola tenis selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2018, terjadi perdebatan besar di internet tentang warna bola tenis.

Sementara sebagian besar melihatnya berwarna kuning, sejumlah besar mengatakan berwarna hijau. Bahkan Roger Federer juga bingung dengan warna bola tenis.

Dia pernah menanyakan bahwa bola tenis itu warnanya kuning atau hijau.

“Ini kuning kan?” setidaknya dia mengatakan hal seperti itu.

Sejumlah ahli telah mempertimbangkan masalah ini, dengan banyak yang percaya bahwa alasan mengapa orang melihat warna secara berbeda adalah karena warna bola terletak di antara kuning dan hijau.

Itulah yang kemudian orang-orang mempersepsikan warna secara berbeda.

sebagian orang melihat bola tenis berwarna kuning kehijauan, sedangkan sebagian orang melihatnya berwarna hijau kekuningan.

Jadi bagaimana Anda melihat warna bola kurang lebih dipandu oleh cara otak Anda memandang warna, tetapi apakah bola tenis selalu berwarna kuning?

Kenapa Bola Tenis Berwarna Kuning?

Selama lebih dari satu abad, kain yang digunakan untuk menutupi inti karet berwarna hitam atau putih tergantung warna latar belakang arena pertandingan.

Bola putih lebih populer dan terus ada hingga akhir abad ke-20 sebelum bola berwarna kuning hadir.

Orang yang berperan besar dalam transformasi warna bola tenis adalah pembuat film dokumenter terkenal Inggris David Attenborough.

Dia adalah pengontrol studio di BBC pada 1960-an dan berkat usahanya BBC menyiarkan Wimbledon dalam format berwarna tahun 1967.

Itu adalah perubahan revolusioner yang mengubah olahraga untuk selamanya.

Olahraga menjadi lebih menarik dan dapat dipasarkan, dan menarik lebih banyak penggemar.

Namun bola putih menghadirkan tantangan tersendiri karena sulit bagi pemirsa untuk melacak bola di TV berwarna.

Oleh karena itu, Federasi Tenis Internasional (ITF) melakukan penelitian untuk menemukan warna bola terbaik yang akan meningkatkan pengalaman pemirsa di TV.

Studi tersebut menemukan bahwa warna kuning akan menjadi pilihan ideal untuk pertandingan tenis dan pada tahun 1972.

ITF mengubah aturan untuk mewajibkan semua bola tenis berwarna kuning atau putih. Itu juga mewajibkan bola tenis memiliki permukaan yang seragam.

Sementara turnamen di seluruh dunia mulai merangkul bola kuning, Wimbledon tidak langsung menyingkirkan bola putih.

Wimbledon mengadopsi bola kuning di tahun 1986 di mana pemirsa di TV pada saat it uterus meningkat.

Jauh lebih mudah untuk melacak bola kuning di TV sehingga tidak membingungkan penonton.

Sementara bola kuning menjadi populer, beberapa produsen tidak menghentikan produksi bola putih.

Namun di awal 1990-an, ada desas-desus bahwa bola putih diperkenalkan kembali dalam skala yang lebih luas.

Tapi ide itu tidak mendapat dukungan dari pemain dan penggemar, yang jauh lebih nyaman dengan bola kuning.

Menurut ITF, bola modern standar harus memiliki diameter 2,575 inci hingga 2,7 inci. inci dan beratnya harus antara 56 gram dan 59,4 gram.

Ada lebih dari 150 merek bola tenis yang disetujui oleh ITF, dengan Wilson dan Penn menjadi dua produsen paling populer.


Editor : Imadudin Adam
Sumber : racketsportsworld.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
15
36
2
Chelsea
16
34
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Aston Villa
17
28
6
Man City
17
27
7
Newcastle
17
26
8
Bournemouth
16
25
9
Brighton
17
25
10
Fulham
16
24
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Barcelona
19
38
3
Real Madrid
17
37
4
Athletic Club
19
36
5
Mallorca
19
30
6
Villarreal
17
27
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Osasuna
18
25
10
Celta Vigo
18
24
Klub
D
P
1
Atalanta
16
37
2
Napoli
16
35
3
Inter
15
34
4
Fiorentina
15
31
5
Lazio
16
31
6
Juventus
16
28
7
Milan
16
26
8
Bologna
15
25
9
Udinese
16
20
10
Empoli
16
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X