BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, telah melihat kembali "kesalahan" yang dia buat selama perseteruannya dengan Valentino Rossi.
Pembalap asal Spanyol itu mengungkapkan bahwa momen saat MotoGP Argentina 2018 adalah saat terakhir mereka berbicara satu sama lain.
Persaingan Rossi dan Marquez telah dicermati lagi karena dokumenter baru Marquez. Dalam dokumenter tersebut, dia merinci setiap aspek kariernya, termasuk hubungannya dengan sesama pembalap MotoGP.
Dia yakin The Doctor sengaja menendangnya dari motornya di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 2015 dan mengejek tuduhan rivalnya bahwa dia sengaja membantu Jorge Lorenzo. Tetapi, dia juga mengakui kesalahan atas bentrokan mereka di Argentina pada 2018.
"Sejak Argentina 2018, saya tidak berbicara dengannya lagi. Jadi, semuanya telah terjadi dan kami memiliki hubungan yang baik. Ya, memang benar saya melakukan kesalahan," kata Marquez dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Dalam sepeda motor, ada yang menyalip hingga batasnya dan terkadang tidak terkontrol sepenuhnya. Itu terjadi di semua kategori," ujar pembalap berusia 30 tahun itu.
"Roda depan saya lepas saat saya menyalipnya dan saya menabraknya, dia jatuh. Mereka menghukum saya untuk itu dan saya meminta maaf. Tetapi, dia menuduh saya, dengan keras, bahkan dengan cara yang buruk."
Sejak kejadian tersebut, Marquez mengaku tidak ingin tahu apa-apa tentang Rossi.
Pada motoGP Argentina 2018, Marquez start dari posisi ke-19 karena penalti tetapi melaju kencang, naik ke urutan ketujuh di belakang Rossi.
Ketika dia mencoba melakukan overtake yang terlalu agresif, Rossi terjatuh. Akibatnya, Marquez mendapat penalti 30 detik.
Bos Repsol Honda, Alberto Puig mencoba untuk meminta maaf kepada rekan-rekan Yamaha-nya tetapi secara dramatis dihalangi sebelum Rossi mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak merasa aman membalap bersama Marquez.
Peristiwa itu menjadi babak lain dalam persaingan sengit mereka.
"Dengan Valentino, saya belajar banyak darinya dan dia telah menjadi tolok ukur bagi dunia motor pada umumnya," kata Marquez.
"Tetapi, selama bertahun-tahun, saya telah belajar bahwa Anda tidak bisa berteman dengan semua orang. Dengan Valentino ada saat-saat baik dan buruk, dan sekarang masing-masing berjalan dengan caranya sendiri," tutur Marquez.
"Hal itu akan terjadi kepada saya juga. Itu adalah hukum kehidupan. Ada saatnya ketika seorang pemuda datang dan memukulimu dan kamu tidak bisa berbuat apa-apa," ucap pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu.
"Awalnya sulit untuk mencerna ini, tetapi sambutannya bagus, juga bagus dari Dani Pedrosa. Kami juga bentrok, dengan Dani, Lorenzo. Saya datang dengan agresif. Saya pergi dengan segalanya."
Marquez bisa menyamai torehan tujuh gelar juara kelas premier yang diraih Rossi jika berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP tahun ini.
Seri pertama MotoGP 2023 akan berlangsung pada 25-27 Maret di Sirkuit Algarve, Portugal.
Baca Juga: Pengakuan Marc Marquez Bikin Konfliknya dengan Valentino Rossi Menyisakan Misteri
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar