BOLASPORT.COM - Pembalap asal Spanyol, Pol Espargaro, mengaku sangat senang bisa membela tim GASGAS Factory Racing Tech3 setelah musim yang berat bersama Honda.
Tahun lalu bisa jadi merupakan musim terberat pembalap berusia 31 tahun selama kariernya di kelas utama.
Berada di tim sekelas Repsol Honda yang memiliki tradisi juara ternyata tidak bisa memberikan jaminan tampil kompetitif.
Selama 2022, tercatat pembalap berkebangsaan Spanyol yang mampu mengumpulkan 56 poin saja.
Meski tampil moncer di seri pembuka dengan menaiki podium ketiga, di akhir musim dia hanya bertengger di peringkat ke-16 klasemen.
Setelah musim 2022 tidak berjalan dengan baik bersama Honda, adik kandung Aleix Espargaro (Aprilia Racing) itu akhirnya memutuskan untuk hengkang.
Tim GASGAS Factory Racing yang merupakan tim satelit KTM menjadi pelabuhan selanjutnya.
Meski hanya menjadi bagian dari tim satelit bukan tim pabrikan, Espargaro mengatakan sangat bahagia.
Pasalnya bersama bersama GASGAS dia bisa merasakan semangat seperti pembalap muda yang baru meniti karir di MotoGP, meski usianya sudah menginjak kepala tiga.
Baca Juga: Marc Marquez: Saya Tidak Berbicara dengan Valentino Rossi Lagi sejak MotoGP Argentina 2018
"Cantik, cantik sekali, apalagi sekarang aku sudah semakin tua," ucap Espargaro dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya sudah berada di MotoGP selama sepuluh tahun sampai tahun ini, ini luar biasa."
"Rasanya seperti baru saja saya mulai kemarin!"
"Tahun-tahun telah berlalu dan untuk bisa bergabung dengan proyek ini, sampai pada titik ini dalam karir saya sangat menyenangkan."
"Itu juga merupakan merek lokal yang saya lihat tumbuh dengan cepat."
Bagi Juara Dunia Moto2 2013 datang ke GASGAS seperti memulai kembali dari nol.
Meski begitu, Espargaro merasa tidak kesulitan beradaptasi karena pada tahun 2017 sampai 2020 pernah menjadi bagian dari tim Red Bull KTM.
"Ini seperti restart dan memulainya lagi dari nol," ucap Espargaro.
"Saya mengenal banyak orang sejak saya memulai dan itu sangat menyenangkan."
Baca Juga: Kisah Mengerikan dari Cedera Marc Marquez, Bunyi Tulang Sampai Terdengar!
"Karena saya bisa membandingkan diri saya dengan pria muda dan gila yang memulai pada MotoGP saat itu."
"Sekarang saya lebih dewasa dan saya tahu apa yang saya lakukan dan itu baik bagi mereka juga untuk melihat bagaimana seorang pria dapat berkembang."
"Tidak hanya sebagai pribadi tetapi juga dalam hal gaya berkendara dan aspek teknis."
"Anda dapat membuat perbandingan dan melihat apakah saya lebih baik atau tidak."
Dengan ambisi besar dan pengalaman yang dimilikinya, patut dinantikan sejauh mana prestasinya pada MotoGP 2023.
Baca Juga: Bukan Valentino Rossi, Casey Stoner Dianggap Pawang Sejati Ducati pada Masa Sulit
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar