BOLASPORT.COM - Polemik terkait wacana pembatasan pemain naturalisasi semakin memanas.
Sebelumnya, hal ini jadi salah satu pembahasan dalam acara bertajuk Sarasehan Sepak Bola Nasional yang digelar PSSI di Surabaya, Sabtu (4/3/2023).
Dalam acara yang dihadiri jajaran PSSI bersama Liga 1 dan Liga 2 ini muncul beberapa terobosan untuk kompetisi sepak bola di tanah air.
Salah satu yang jadi sorotan adalah terkait aturan pemain dalam wacana regulasi baru.
Ada empat poin yang diwacanakan dari acara sarasehan ini.
Salah satu yang jadi topik hangat adalah pembatasan dua pemain naturalisasi tiap klub.
Hal ini membuat beberapa pemain keturunan mulai angkat suara di media sosial.
Terkait masalah ini, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menolak wacana tersebut.
Wadah bagi pemain sepak bola profesional di Liga Indonesia ini dengan tegas menolak wacana pembatasan pemain naturalisasi.
Dalam rilis yang diterima BolaSport.com, APPI menuding jika hal tersebut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Pasalnya pemain naturalisasi adalah pemain yang sudah resmi jadi WNI.
"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)."
"Seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia."
"Hal ini tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA’s Human Rights Policy," tulis APPI.
APPI mendesak aturan tersebut bisa dirundingkan kembali.
Karena beberapa pemain naturalisasi di Liga 1 membela timnas Indonesia.
Apalagi, tujuan mereka menjadi WNI adalah untuk bisa membela skuad Garuda.
Beberapa yang masih aktif bersama timnas yakni Marc Klok dan Ilija Spasojevic.
"Jika naturalisasi dianggap suatu polemik di sepak bola nasional, perlu dicari solusi terbaik dan bukan malah membatasi jumlahnya dalam setiap tim."
"Terlebih sebagian dari pemain-pemain tersebut pernah dan bahkan masih menjadi pemain aktif dari tim nasional Indonesia."
"Sebagian dari mereka memilih menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk tim nasional," tambah APPI.
Baca Juga: Curhat Stefano Lilipaly Soal Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1
APPI mempertanyakan tujuan adanya aturan pembatasan kuota pemain naturalisasi.
PSSI harus menjelaskan alasan PSSI menggunakan aturan tersebut.
Pasalnya, aturan ini jadi bola panas dan banyak penonakan yang terjadi.
"Perlu diperjelas tujuan adanya pembatasan bagi pemain naturalisasi."
"Jika tujuan pembatasan pemain adalah untuk pengembangan pemain lokal, namun hal ini tidak sejalan dengan rencana penambahan kuota pemain asing," tutup rilis APPI.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | appi-online.com |
Komentar