BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat bicara terkait banyaknya pemain naturalisasi yang mengeluhkan perihal rencana peraturan baru di Liga 1 dan Liga 2 musim depan.
Menurut mantan Ketua KOI itu tidak ada diskriminasi untuk pemain naturalisasi yang kini bermain di klub Indonesia.
Sebelumnya ada rencana baru terkait pembatasan pemain naturalisasi di setiap klub Indonesia baik itu Liga 1 dan Liga 2.
Baca Juga: Lawan Timnas U-20 Indonesia, Pelatih Uzbekistan Ingatkan Kartu Merah Bisa Jadi Bencana
Situasi tersebut berbeda dengan apa yang terjadi sekarang ini.
Setiap klub diperbolehkan mendatangkan pemain-pemain naturalisasi untuk memperkuat tim.
Di Liga 1 saat ini ada 13 pemain naturalisasi.
Madura United menjadi klub paling banyak yang mengumpulkan pemain naturalisasi yakni empat orang.
Baca Juga: Marc Klok Diragukan Bisa Tampil Bela Persib Lawan Persik
Mereka adalah Otavio Dutra, Lee Yuu-jun, Alberto Goncalves, dan Esteban Vizcarra.
Selanjutnya di susul Persib Bandung dengan tiga pemain naturalisasinya yaitu Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Ezra Walian.
Meski begitu ada beberapa klub yang tidak mempunyai pemain naturalisasi yakni PSM Makassar, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, Persita Tangerang, PSIS Semarang, Arema FC, Persikabo 1973, Dewa United, Persik Kediri, dan Barito Putera.
Adanya rencana peraturan tersebut membuat beberapa pemain naturalisasi kesal dan mengutarakannya di media sosial.
Baca Juga: Elkan Baggott dan Pratama Arhan Tidak Masuk Skuad Utama Timnas U-22 Indonesia
Mereka menganggap adanya perbedaan antara pemain naturalisasi dengan lokal.
Padahal, mereka menganggap sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan sepatutnya disamakan dengan pemain lokal.
Para pemain naturalisasi itu juga kesal karena ada rencana PSSI menambah kuota pemain asing untuk musim depan.
Nantinya setiap klub boleh mempunyai lima pemain asing dan satu pemain Asia Tenggara.
Baca Juga: Pelatih Anyar Borneo FC Akan Manfaatkan Kelebihan Pesut Etam untuk Redam Persija
Erick Thohir pun membantah adanya diskriminasi terhadap pemain naturalisasi.
Menurutnya, rencana ini juga sebagai bentuk agar pemain lokal bisa mendapatkan kesempatan bermain.
"Saya rasa gak ada yang diskriminasi kok."
"Kalau satu klub mengukurkan naturalisasi untuk jalan singkat prestasi itu yang kami harus akur," ucap Erick Thohir.
Baca Juga: Justin Hubner Dipanggil Timnas U-20 Belanda, Indra Sjafri: Tak Usah Khawatir
Tidak hanya Liga 1, pembatasan pemain naturalisasi juga berlaku di Liga 2.
Untuk musim depan, Liga 2 juga boleh menggunakan dua pemain asing.
Baca Juga: Indra Sjafri Beberkan Kriteria Pemain yang Dicari untuk Skuad Timnas U-22 Indonesia
"Artinya kalau 18+28 itu sudah 46 naturalisasi."
"Pertanyaan saya kalau masuk tim nasional ada 24 (pemain naturalisasi) jadi kami membentuk dua tim nasional," ucap Erick Thohir.
Isu adanya pembatasan pemain naturalisasi ini juga sampai ke Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
APPI menganggap peraturan ini sama saja melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Baca Juga: Sepekan Jalani TC, Indra Sjafri Bakal Coret 50 Persen Pemain Timnas U-22 Indonesia
"Ini bukan masalah diskriminasi."
"Saya tidak pernah diskriminasi," tegas Erick Thohir.
"Ini aturan yang semua harus kita mainkan demi keseimbangan."
"Ini peta birunya yang kalian mau, ini yang kami mau dan kita bandingkan mana yang lebih baik," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar