BOLASPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro menyadari posisinya semakin tak aman setelah rentetan hasil buruk yang diraih tim di Liga 1 2022-2023.
PSS Sleman menderita kekalahan beruntun untuk keenam kalinya sampai pekan ke-29 Liga 1 2022-2023.
Terbaru, PSS tumbang dari Bhayangkara FC dengan skor tipis 0-1 saat bermain di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (6/3/2023).
Catatan tersebut membuat pasukan Seto Nurdiantoro menjadi skuad yang paling banyak menderita kekalahan sejauh ini.
Tim berjuluk Super Eja (Elang Jawa) itu menderita 17 kekalahan dari 29 laga.
PSS pun tercecer di urutan ke-15 pada klasemen sementara saat ini.
Melihat kondisi tersebut, Seto pun menyadari bahwa posisinya sebagai pelatih PSS Sleman sama sekali tidak aman.
Mengingat, banyak manajemen tim di Liga 1 yang berani mengganti pelatih mereka setelah menelan beberapa hasil kurang memuaskan.
"Jelas ini kesekian kali dan saya juga harus bilang maaf lagi kepada teman-teman suporter yang sangat mencintai PSS," kata Seto seusai laga melawan Bhayangkara FC.
Baca Juga: Media Vietnam: Timnas U-20 Indonesia Gugur dari Piala Asia U- 20 2023 dengan Penuh Penyesalan
"Apapun itu saya secara pribadi mohon maaf kepada teman-teman suporter yang mendoakan kami," imbuhnya.
Pelatih berlisensi AFC pro itu pun menyinggung masalah tanggung jawab sebagai seorang pelatih.
"Masalah hasil, itu tanggung jawab saya."
"Ke depan, manajemen tentu berpikir ulang," kata Seto.
Ia juga menyinggung kemungkinan manajemen PSS Sleman menunjuk pelatih baru menggantikannya.
Ia berharap siapapun pelatih yang nantinya memimpin PSS Sleman musim depan bisa meraih hasil lebih baik darinya.
"Saya berharap siapapun yang bekerja untuk PSS Sleman pada musim depan bisa bersinergi dengan baik dari awal," harapnya.
"Semoga bukan sekadar profesional, tetapi juga dengan hati untuk PSS," pintanya.
Adapun Seto menyebut keputusan PSSI menetapkan Liga 1 2022/2023 tanpa degradasi bisa disebut sebuah keuntungan.
Betapa tidak, PSS Sleman saat ini menjadi tim yang masih memungkinkan terjerumus ke jurang degradasi di akhir musim.
Baca Juga: Persija Harus Menang Lawan Borneo FC demi Para Perempuan Kesayangannya
Posisinya paling mungkin digeser Persik Kediri dan PS Barito Putera di papan klasemen.
"Disebut diuntungkan mungkin iya, tim tidak beban di peringkat klasemen sampai akhir musim," ungkapnya.
"Tapi ini tidak boleh jadi alasan untuk kita bermain seenaknya. Karena kita profesional, dan kita punya target.
"Tapi motivasi untuk menyelesaikan pertandingan dan memperbaiki peringkat di kompetisi harus alasan utama kita bermain," pungkasnya.
Setelah menjamu Bhayangkara FC, Super Elja dinanti sejumlah laga berat.
Mereka dijadwalkan bertolak ke kandang Madura United (11/3/2023) sebelum meladeni bersua Borneo FC (18/3/2023).
Selanjutnya, pasukan Laskar Sembada bakal melawan PSIS Semarang (2/4/2023), Bali United pada 8 April 2023, dan ditutup dengan laga tunda kontra Persija Jakarta.
Baca Juga: Media Vietnam Puji Pasukan Shin Tae-yong Hebat meski Tersingkir dari Piala Asia U-20 2023
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com, jateng.tribunnews.com |
Komentar