BOLASPORT.COM - Aura kebangkitan yang ditunjukkan mantan pemain tunggal putra nomor satu, Kento Momota (Jepang), membunyikan alarm waspada bagi wakil-wakil Indonesia jelang All England Open 2023.
Kento Momota sedang berada dalam performa yang bagus ketika mengikuti German Open 2023 yang berlangsung pada pekan ini, 17-12 Maret 2023, di Muelheim, Jerman.
Untuk pertama kalinya dalam enam turnamen terakhir yang diikutinya, juara dunia dua kali tersebut mampu melangkah lebih jauh dari babak kedua.
Momota lolos hingga semifinal German Open 2023.
Dalam perjalanannya, Momota mengalahkan lawan-lawan tangguh seperti Shi Yu Qi (China) dan Kenta Nishimoto (Jepang).
Nishimoto menjadi korban terakhir Momota. Juara Japan Open tersebut kalah dengan skor rubber 15-21, 21-17, 21-12 pada babak delapan besar.
Hasil ini menjadi revans Momota atas Nishimoto. Di turnamen yang sama tahun lalu, Momota kalah dari rekan senegaranya ini di babak pertama dengan skor 21-23, 9-21.
"Tahun ini motivasi dan semangat saya jauh lebih kuat dari tahun lalu, itulah perbedaan terbesarnya," tukas Momota dalam video mixed zone yang tayang di kanal Youtube German Open Official.
Motivasi dan semangat memang sempat hilang dalam diri Momota.
Baca Juga: German Open 2023 - Kento Momota Tembus Semifinal, Tanda Kebangkitan Kian Terlihat
Periode sulit yang dialami sejak kecelakaan maut yang menimpanya pada Januari 2020, tepat setelah menjuarai Malaysia Masters, menjadi hantu.
Kepercayaan diri Momota sempat runtuh setelah gagal lolos dari babak penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020. Padahal, dia sangat berharap untuk bisa menjadi juara.
Tahun lalu pun Momota masih belum baik-baik saja. Dalam sembilan turnamen individu yang diikutinya, hanya dua kali dia mencapai perempat final.
Ironisnya, dalam satu-satunya kesuksesan Momota menembus final tahun lalu, hasil akhirnya adalah kekalahan telak 4-21, 7-21 dari musuh besarnya yaitu Viktor Axelsen (Denmark).
Pertahanan kuat yang dahulu diandalkan Momota untuk menguras tenaga dan memancing lawan ke dalam perangkap menjadi rapuh.
Setelah terhenti di babak 32 besar secara back-to-back dalam Kejuaraan Dunia dan Japan Open di negaranya, Momota mengambil hiatus hingga akhir tahun.
"(Bulu tangkis) rasanya sangat menyakitkan," ujar Momota dalam interviu dengan jurnalis sekaligus mantan pebulu tangkis, Kimiko Jinnai, pada akhir September 2022.
"Saya tidak merasakan kegembiraan apapun, tetapi saya harus melakukannya. Saya hanya tidak bisa menang ... Saya berada di situasi di mana saya tidak tahu kekurangan saya."
Momota menemukan semangatnya kembali setelah memenangi All Japan Badminton Championship 2022 pada Desember lalu.
Baca Juga: German Open 2023 - Motivasi Kento Momota Kembali, Siap Incar Kemenangan Lagi
Dilansir dari Olympics.com, pemain bertangan kidal ini menemukan aspek lain dari permainannya di mana agresivitas lah yang membawanya menang.
Meski demikian, perlu waktu bagi Momota untuk membawa kebangkitannya ini ke panggung internasional.
Termasuk karena flu yang membuatnya mundur saat Malaysia Open 2023, Momota tak sekalipun menang dalam tiga turnamen pertama yang diikutinya pada tahun ini.
Rentetan hasil buruk ini membawa posisi Momota dalam ranking dunia terjun bebas ke peringkat 23.
Akan tetapi, dengan semangat baru yang dimilikinya, merangkak dari posisinya sekarang untuk kembali ke jajaran elite bukan hal yang mustahil bagi Momota.
Pada September 2018 Momota menjadi sensasi ketika meraih peringkat satu dunia hanya dalam waktu 63 pekan setelah kembali dari masa suspensi panjang karena kasus judi.
Tak lolos All England Open karena ranking tak mencukupi, Momota menggila dengan menaklukkan Kejuaraan Asia, Indonesia Open, Kejuaraan Dunia, Japan Open, Denmark Open, dan Fuzhou China Open.
Kebangkitan Momota jelang All England Open 2023 menjadi alarm bagi para pemain tunggal putra Indonesia yang diekspektasikan bisa membawa pulang gelar.
Jonatan Christie adalah salah satu wakil Indonesia yang bisa menghadapi Momota duluan.
Baca Juga: German Open 2023 - Pecat Indra Widjaja, Performa Tunggal Putra Andalan Malaysia Masih Saja Jeblok
Terhindar dari Viktor Axelsen (Denmark) sebelum final karena menjadi unggulan kedua, Jonatan berpotensi menghadapi Momota pada perempat final.
Jonatan sendiri telah enam kali menghadapi Momota di semua ajang resmi BWF dengan hasil 1 kemenangan dan 5 kekalahan.
Finalis Indonesia Masters 2023, Chico Aura Dwi Wardoyo, pun demikian walau harus melewati Jonatan terlebih dahulu di babak kedua.
Chico lebih baik dalam rekor pertemuan. Dia selalu menang atas Momota walau kedua duelnya dengan mantan raja bulu tangkis ini terjadi tahun lalu.
Adapun pemain peringkat tiga, Anthony Sinisuka Ginting, yang punya sejarah rivalitas dengan Momota lebih aman karena berada di pul yang berbeda.
Anthony berada di pul atas bersama Axelsen dengan unggulan terdekat yang bakal jadi calon lawan adalah Chou Tien Chen dari Taiwan (unggulan ke-5).
Sedangkan tunggal putra Merah Putih lainnya, Shesar Hiren Rhustavito, sudah berpeluang menghadapi Axelsen jika melewati adangan Ng Tze Yong (Malaysia) di babak pertama.
Baca Juga: German Open 2023 - Kalah Lagi, Martabat Juara Dunia Asal Malaysia Kembali Tercoreng
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar