BOLASPORT.COM - Mantan petarung UFC, Francis Ngannou, mulai menjajaki kesepakatan duel dengan pihak Deontay Wilder soal pertandingan tinju.
Francis Ngannou mulai melangkah ke depan dengan melirik karier sebagai petinju usai hengkang dari UFC pada Januari lalu.
Keputusan keluar dari UFC diambil Francis Ngannou karena tak mendapatkan hak-hak yang seharusnya dalam perpanjangan kontrak yang diberikan.
Maka dari itu, dia memilih untuk mencari arena baru dan langsung tertuju pada dunia tinju.
Setelah memberikan sinyal ke arena segi empat, dia awalnya mendapatkan tantangan dari raja kelas berat WBC, Tyson Fury.
Baca Juga: Bos UFC Tak Yakin Brock Lesnar Mau Baku Hantam Lawan Jon Jones
Fury berharap mendapatkan kesepakatan dengan Ngannou untuk duel tinju dengan aturan khusus.
Namun demikian, Fury meminta Ngannou menunggu karena dia harus berhadapan melawan Oleksandr Usyk terlebih dahulu.
Dari situ, mantan raja kelas berat WBC, Deontay Wilder, mulai menawarkan diri untuk menjadi penantang pertama bagi Ngannou.
Petinju berjuluk The Bronze Bomber itu bahkan menawarkan duel sebanyak dua kali di arena tinju dan MMA.
Ngannou yang mendengar tawaran dari kedua petinju tampaknya lebih condong untuk menghadapi Wilder.
Baca Juga: Hasil Bellator 292 - Sepupu Khabib Menang Cepat, Eks Juara Kelas Ringan UFC Jadi Korban
Bahkan, dia menyebut sudah menyetujui untuk bertarung dengan Wilder dan akan melangkah untuk melakukan negosiasi secara formal.
“Ya, kami telah melakukan beberapa komunikasi," ucap Ngannou dikutip BolaSport.com dari BJPENN.com.
"Kami pada dasarnya telah mencapai semacam kesepakatan lisan bahwa kami ingin saling bertarung."
Petarung berjuluk The Predator itu melanjutkan dengan harapan laga tinju nanti bisa digelar di Afrika.
"Kami ingin dua pertarungan. Mungkin salah satu pertarungan di Afrika, mungkin dua pertarungan di Afrika, yang akan menjadi laga besar dan luar biasa."
Baca Juga: Raja 2 Divisi Resmi Turun Gunung, Henry Cejudo Vs Aljamain Sterling pada UFC 288
"Saya pikir Agustus tahun depan adalah peringatan 50 tahun 'The Rumble in the Jungle' dan saya pikir itu akan menjadi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang besar di Afrika.”
"Kami sedang melihat sesuatu di soal potensi pertarungan kedua. Yang menurut saya akan tetap di tinju."
"Tinju adalah tantangan baru. Tapi ingat, pada awalnya, MMA sama menantangnya dengan tinju."
"Jika tidak lebih besar. Jadi, saya tidak mundur dari tantangan."
Baca Juga: Soal Kapan Duel McGregor vs Chandler, Ini yang Dikatakan Presiden UFC
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar