BOLASPORT.COM - Chef de Mission (CdM) SEA Games 2023, Lexyndo Hakim, berharap Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru akan bergerat cepat dalam mengakomodir kebutuhan jelang kompetisi multi event tahun ini.
Menpora Zainudin Amali sebagai informasi telah resmi mengundurkan diri dari jabatanya pada Kamis lalu (9/3/2023).
Keputusan ini diambil oleh Amali karena dia juga mengembang amanah sebagai Wakil Ketua Umum PSSI lewat hasil KLB PSSI pada bulan lalu.
Kepergian Amali dalam memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga langsung ditanggapi oleh Lexyndo.
Dia mengapresiasi kinerja Amalai dalam memberikan kontribusi untuk olahraga Indonesia selama hampir tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Pembinaan Harus Lebih Penting daripada Naturalisasi
"Kita apresiasi terima kasih atas kinerja Pak Menpora Amali selama ini. Dan tentunya kita percaya Pak Amali bisa sukses di manapun bertugas," kata Lexy dari keterangan pers yang diterima BolaSport.com.
Sejak dilantik menjadi Menpora oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu, Amali mencetak beberapa prestasi.
Dia sukses membuat Indonesia mempertahankan tradisi emas di Olimpiade 2020 Tokyo dari cabang bulutangkis ganda putri melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Total, Indonesia membawa pulang 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu dari Tokyo.
Di sisi lain, keputusan mundur Zainudin Amali diumumkan 56 hari jelang penyelenggaraan SEA Games 2023 di Kamboja.
Baca Juga: Bulu Tangkis Rebut Penghargaan Paling Banyak di NOC Awards 2023
Lexyndo berharap siapapun yang akan menjadi Menpora nantinya bisa bergerak cepat dan bersinergi dengan Tim CdM untuk mencapai prestasi terbaik di Kamboja.
"Waktu kita sudah tidak banyak lagi," kata Lexyndo.
"Kita harus gerak cepat bergandeng tangan baik itu Menpora yang baru, NOC Indonesia dan Tim CdM."
"Untuk bisa mengakomodir kebutuhan dan memberikan pelayanan terbaik kepada para atlet kita yang akan berangkat ke SEA Games nanti," tutup Lexy.
Baca Juga: NOC Indonesia Sematkan Jokowi Jadi Bapak Olahraga Indonesia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar