BOLASPORT.COM - Stadion Emirates gagal menyelamatkan nasib Arsenal dan justru menjadi kuburan The Gunners hingga lima kali.
Arsenal gagal menghilangkan rekor buruk kala bermain di Stadion Emirates pada laga Liga Europa.
Bermain di kandang sendiri umumnya membawa keuntungan besar bagi klub.
Dukungan penuh dari suporter menjadi tambahan kekuatan untuk mengalahkan lawan.
Namun, Arsenal mengalami anomali ketika berlaga di markasnya sendiri.
Terbaru, tim asuhan Mikel Arteta itu justru tersingkir dari Liga Europa saat tengah bermain di Stadion Emirates.
Menjamu Sporting CP, Mikel Arteta dan anak-anak asuhnya sudah membawa modal hasil imbang 2-2 dari leg pertama.
Bermain di kandang sendiri dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa, Kamis (16/3/2023), Arsenal hanya bermain imbang 1-1 dengan sang lawan.
Baca Juga: Tersingkir dari Liga Europa, Arsenal Terkena Kutukan London Utara
Penentuan tim yang lolos dilakukan lewat babak adu penalti dan Arsenal akhirnya menyerah dengan skor 3-5.
Rekor Arsenal saat melakoni Liga Europa di Stadion Emirates memang tergolong buruk.
Dilansir BolaSport.com dari Squawka, Arsenal gagal memenangi lima laga kandang terakhir pada fase gugur Liga Europa.
Sejak 2019, The Gunners selalu gagal meraih hasil maksimal di stadion kebanggaan.
Mereka hanya mencatatkan tiga hasil imbang dan menelan dua kekalahan.
Hasil minor musim ini berakibat fatal karena Arteta tidak bisa menjaga peluang memenangi satu trofi tambahan.
Arsenal memang tidak sepenuhnya menjalani puasa gelar pada akhir musim ini.
Baca Juga: Bintang Muda Manchester United Viral Gara-gara Baca Al-Qur'an
Laju mereka pada Liga Inggris 2022-2023 masih menjadi yang terbaik di antara para pesaing.
Puncak klasemen Liga Inggris masih menjadi milik Martin Odegaard dan kawan-kawan.
Tersingkir dari Liga Europa bisa membuat Arteta fokus pada satu kompetisi saja.
Kegagalan di satu kompetisi pun bisa menjadi motivasi tambahan untuk tampil lebih bagus di Liga Inggris.
Situasi ini bisa mengintimidasi pesaing Arsenal di Premier League yang masih harus membagi konsentrasi.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Twitter.com/squawka |
Komentar