BOLASPORT.COM - Kepala Kru Enea Bastianini di Ducati, Marco Rigamonti mulai was-was dengan format baru sprint race pada MotoGP 2023.
Rigamonti merasa bahwa format anyar pada MotoGP musim ini bisa membawa dampak tersendiri bagi Bastianini.
Mantan kepala kru Johann Zarco itu menyoroti bagaimana sprint race MotoGP nanti akan membutuhkan persiapan lebih matang.
Baik dari segi fisik, strategi bahkan sampai pola pikir pembalap itu sendiri.
Kekhawatiran Rigamonti terhadap performa Bastianini pada sesi sprint ini tidak lepas dari 'tradisi' pembalap asal Italia tersebut.
Pasalnya, hampir sebagian besar kemenangan atau podium yang diraih Bastianini selama ini diraih lewat cara comeback.
Jika mengandalkan comeback untuk sprint, jawabannya jelas akan sulit.
Karena sprint hanya berupa balapan pendek yang jumlah lapnya setengah dari total lap seri balapan pada suatu seri yang bersangkutan.
"Sekarang dia harus mengubah pendekatannya," ungkap Rigamonti kepada Slick Magazine, dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
Baca Juga: Hubungan Honda dan Marc Marquez Terancam Hancur karena Alex Marquez
"Banyak kemenangannya datang dari comeback."
"Tapi kami tidak akan lagi fokus pada penyetelan motor yang memberi hasil di lap terakhir balapan seperti itu lagi," imbuhnya.
Rigamonti tidak memungkiri bahwa adanya sprint sedikit membuatnya cemas dengan penampilan Bastianini.
Terlebih ini terjadi di musim debutnya di tim pabrikan Borgo Panigale.
"Memang mungkin kami harus lebih berani dengan agak mengorbankan di bagian akhir," kata Rigamonti.
"Karena ini hal baru, saya tidak keberatan sebenarnya."
"Hanya saja saya khawatir jika format ini bisa mendatangkan masalah bagi pembalap saya," tandasnya.
Di saat Bastianini dan segenap krunya sedang meracik strategi untuk mengarungi musim baru, pembalap berjulukan La Bestia itu juga dibayangi duel sengit yang berpotensi mencuat dengan Francesco Bagnaia.
Apalagi Bagnaia berstatus juara bertahan.
Baca Juga: Curhat Marc Marquez, Butuh 30 Tahun untuk Bicara dengan Valentino Rossi Lagi
Embel-embel 'perebut' slot kursi Jorge Martin juga terkadang masih dikaitkan dengan Bastianinia.
Menghadapi banyak tekanan semacam ini di musim debut bersama tim pabrikan, berpeluang besar menambah beban.
"Dalam kasus Enea, penting untuk melihat bagaimana dia akan mengatasi tekanan," ucap Rigamonti.
"Tahun lalu dia bisa balapan tanpa beban dan ekspektasi apapun, dengan seperti itu dia berhasil memenangkan 4 gelar dan finis runner-up di dua seri, saat masih di tim Gresini."
"Sekarang dia ada di tim pabrikan, kami harus lihat bagaimana dia akan bersikap," ucapnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar