BOLASPORT.COM - Petarung elite kelas ringan UFC, Dustin Poirier, diwacanakan untuk kembali bersua dengan Justin Gaethje.
Rencana duel antara Poirier dan Gaethje kembali santer terdengar.
Dua petarung yang dianggap memiliki pukulan terkuat di kelas ringan UFC tersebut masih dalam jalur perebutan pertandingan gelar.
Gaethje dan Poirier sudah sama-sama kembali ke jalur kemenangan setelah kompak tumbang dalam pertandingan gelar.
Poirier telah mengalahkan Michael Chandler sedangkan Gaethje baru saja menghentikan sensasi Rafael Fiziev pada UFC 286 akhir pekan kemarin.
Ini menjadi kemenangan pertama keduanya setelah takluk dari petarung yang sama yakni Charles Oliveira dalam pertarungan gelar.
Keduanya sama-sama kalah dengan teknik kuncian rear-naked-choke.
Kesamaan Gaethje dan Poirier tak cuma soal ini saja. Keduanya juga sama-sama kalah dari juara kelas ringan sebelumnya yaitu Khabib Nurmagomedov.
Baca Juga: Duopoli di Jagat MMA, Bos ONE Championship Klaim Organisasinya Lebih Bagus dari UFC
The Diamond, julukan Poirier, lebih dulu mendapatkan kesempatan menjadi juara saat bersua Khabib Nurmagomedov pada UFC 242, 7 September 2019.
Akan tetapi Poirier belum berhasil usai kalah dari Khabib lewat submission.
Setahun berselang, giliran Gaethje yang mendapatkan kesempatan untuk berjumpa Khabib pada UFC 254, 24 Oktober 2020.
Senasib dengan Poirier, Gaethje juga harus menerima kekalahan dari Khabib lewat kuncian triangle choke.
Sudah selesai? Belum. Poirier dan Gaethje rupanya juga berbagi rekor pertemuan sejak laga di antara mereka sebelumnya.
Saat pertemuan pertama yang terjadi pada 2018, Poirier keluar sebagai pemenang lewat TKO pada ronde keempat.
Sesudah itu Poirier dan Gaethje kompak mengemas catatan 6 kemenangan dan 2 kekalahan dengan dua kekalahan ini dialami dalam pertarungan gelar.
Gaethje pun tampaknya sadar dengan takdir yang seolah mempertemukan dirinya dan Poirier kembali.
Setelah mengalahkan Fiziev, petarung yang selalu mendapatkan bonus pertandingan dari UFC ini menantang Poirier di samping Charles Oliveira.
Baca Juga: Legenda UFC Bongkar Alasan Raja Kelas Welter Tolak Duel Lawan Covington
Mengetahui tantangan dari musuh lama, Poirier mengatakan bahwa ide pertarungan ulang ini cukup membuatnya gugup.
"Ini adalah pertarungan yang membuat saya gugup," kata Poirier kepada FanSided MMA seperti dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Saat saya mendengar sebuah nama dan merasa gugup, itu adalah motivasi."
Poirier sendiri mengharapkan pertarungan berikutnya sekitar musim panas tahun ini.
"Sebuah laga di musim panas akan sangat ideal," ucap Poirier.
"Dengan begitu, saya dapat membawa keluarga saya ke pemusatan latihan. Untuk laga terakhir melawan Chandler ini, kami harus berpisah."
"Saya tidak dapat membawa anak perempuan saya keluar dari sekolah selama delapan atau sembilan minggu."
"Namun musim panas akan menjadi waktu yang baik," ujarnya.
Baca Juga: Duopoli di Jagat MMA, Bos ONE Championship Klaim Organisasinya Lebih Bagus dari UFC
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Sportskeeda.com |
Komentar