BOLASPORT.COM - Wakil Presiden Persija Jakarta, Ganesha Putera kembali soroti kebijakan Shin Tae-yong yang kembali TC (pemusatan latihan) jangka panjang.
Digelarnya TC jangka panjang masih menuai pro dan kontra dari pihak Persija dan Timnas U-20 Indonesia.
TC kali ini dipersiapkan untuk menyambut Piala Dunia U-20 2023 yang digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
TC digelar di Indonesia terlebih dahulu pada 20 Maret hingga 1 April 2023.
Setelah itu, timnas U-20 Indonesia akan diboyong ke Korea Selatan untuk mengikuti TC di Korea Selatan pada 2 hingga 20 April.
Saat ini, Persija Jakarta sebenarnya masih bersaing dalam perebutan gelar juara Liga 1 2022/2023.
Namun, Macan Kemayoran dipastikan tak bisa diperkuat delapan pemain yang dipanggil untuk mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.
Mereka adalah Muhammad Ferarri, Cahya Supriadi, Resa Aditya Nugraha, Achmad Maulana, Doni Tri Pamungkas, Frengky Missa, Alfriyanto Nico, Ginanjar Wahyu.
Angka itu belum bertambah usai Riko Simanjuntak, Hansamu Yama, Witan Sulaeman, dan Syahrian Abimanyu juga dipanggil memperkuat timnas senior.
Baca Juga: Jordi Amat Berharap Timnas Indonesia Bisa Mendominasi Saat Jumpa Burundi
Menurut Ganesha Putera, TC jangka panjang sebenarnya kurang efektif jika berbicara soal meningkatkan chemistry antar pemain.
Pasalnya setelah membela timnas, semua pemain pastinya akan klub masing-masing.
Ia menilai lebih baik jika berlatih di klub dan merasakan atmosfer pertandingan.
"Tidak ada gunanya (Muhammad) Ferarri pergi TC jangka panjang," kata Ganesha Putera dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Lebih baik dia pergi main di Liga 1."
"Dia bisa jaga Spasojevic, Matheus Pato, Da Silva, dia bisa belajar banyak daripada pergi TC."
"Di sini (Persija Jakarta), dia latihan bersama senior ada Riko Simanjuntak, Andritany, Ondrej Kudela."
"Dibandingkan ke sana (TC timnas) main sama orang yang tak main di Liga 1. Mana yang lebih baik."
Baca Juga: Soroti Fisik Pemain Burundi, Marc Klok Minta Ini ke Pemain Timnas Indonesia
"Kalau bicara patriotisme, apa yang terbaik untuk pemain, buat masa depan sepak bola negara ini."
"Kira-kira pemain ini akan dapat pengalaman yang bagus mana ketika main di klub bertemu sama pemain, ada penonton, dapat tekanan, daripada latihan dan laga persahabatan."
"Semua lebih sepakat bermain di klub."
"Ketika mereka mendapatkan manfaat di klub, kira-kira pemain ini bisa lebih berkompetisi di level senior, yang benefit juga timnas senior."
"Hanya saja, kita tak bisa mendapatkan manfaat itu sekarang," tuturnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar