BOLASPORT.COM - Eks striker naturalisasi timnas Indonesia, Jhon van Beukering diduga terlibat kepemilikan dua perkebunan ganja.
Jhon van Beukering diduga terlibat dalam pembibitan rami dengan 498 tanaman di Klarenbeek di tahun 2017 silam.
Selain itu, ia juga diduga bertanggung jawab atas pembibitan di Deurningen dengan 890 tanaman setahun setelahnya.
Selain kepemilikan barang ilegal itu, eks pemain yang kini berusia 39 tahun juga diduga terlibat kasus penyerangan.
Kabar itu diketahui lewat media asal Belanda, ad.nl.
Kejaksaan setempat menduga, Jhon van Beukering melakukan penyerangan di Velp, April 2020 silam.
Dikabarkan, eks pemain Feyenoord itu mencekik leher seseorang di jalan dan memukul kepala menggunakan helm.
Selain, Jhon van Beukering, pihak kepolisian juga mengamankan Velp dan Heteren buntut dari penemuan ganja di gedung Clabanusweg di Klarenbeek.
Baca Juga: Pelatih Asal Belanda: Semoga Shin Tae-yong Mainkan Lilipaly Lawan Burundi
Kasus ini sebenarnya sudah mulai dibawa ke pengadilan setempat.
Namun karena masalah psikologis dari salah satu tersangka, sidang ditunda.
Selain itu, pandemi Covid-19 pada beberapa waktu lalu juga membuat sidang belum dimulai kembali.
Menurut kabar, kasus ini akan kembali dibawa ke pengadilan dalam waktu tiga bulan.
Jhon van Beukering sendiri telah pensiun pada Juli 2019 silam.
Setelah itu, ia sempat dikabarkan menjadi penjaga klub striptis di tilburg, Belanda.
Jalan karier itu dipilihnya usai Jhon van Beukering mengaku terlilit utang,
Belum lagi ia juga harus menghidupi kekasih dan tiga anaknya.
Baca Juga: Harapan Jordi Amat ke Pemain Timnas Indonesia Saat Lawan Burundi
Terlepas dari itu semua, Jhon van Buekering adalah pemain naturalisasi timnas Indonesia.
Ia sempat membela skuad garuda muda di ajang Piala AFF 2012.
Saat itu, pemain yang berposisi sebagai penyerang tengah merupakan salah satu dari tiga pemain naturalisasi (Tonnie Cussel dan Raphael Maitimo).
Kedatangannya ke timnas Indonesia sebenarnya menuai pro dan kontra.
Pasalnya saat itu, Jhon van Beukering memiliki postur yang tak ideal untuk pesepakbola usai memiliki berat badan 95 kg.
Setelah dari timnas, ia memutuskan kembali ke Belanda usai tak ada pinangan dari tim di Indonesia.
Di Negeri Kincir, Van Beukering pernah membela beberapa klub seperti MASV Arnhem dan SC Veluwezoom.
Sayangnya, disana ia terlibat keributan dengan pemain dan suporter klub DVC'26 di Piala KNVB pada 2015.
Setelah kejadian itu, sang pemain dilarang beraktivitas di dunia sepak bola dan didenda 150 euro.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Ad.nl |
Komentar