BOLASPORT.COM - CEO Ducati, Claudio Domenicalli berharap Marc Marquez segera menyudahi aksinya yang cenderung ugal-ugalan demi keselamatan dirinya sendiri dan pembalap lain.
Kejengkelan melihat ulah Marquez di MotoGP Portugal 2023 hingga memakan dua 'korban' di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal pada Minggu (26/3/2023), tak hanya dirasakan sesama pembalap.
Jajaran petinggi di tim lain juga sudah mulai berani mengungkapkan kekesalan mereka terhadap cara membalap Marquez yang sembrono dalam melakukan manuver.
Jorge Martin dan Miguel Oliveira adalah dua korban yang terseret dalam kecerobohan sang juara dunia delapan kali itu.
Cara Marquez berkendara yang terlampau agresif sejak lap pertama balapan dimulai secara langsung turut meningkatkan risiko kecelakaan usai kehilangan kendali atas RC213V miliknya, yang ia sebut sempat mengalami masalah teknis.
Pembalap berjulukan Si Alien itu memang sudah meminta maaf dan bahkan mendatangi garasi CryptoData RNF MotoGP Team yang notabene timnya Oliveira, yang mengalami tubrukan lebih parah dari Martin.
Ia juga meminta maaf pada publik Portugal yang seharusnya bisa menyaksikan Oliveira berjaya di kandang sendiri, lantaran saat itu pemenang MotoGP Indonesia tersebut sedang mempertahankan posisi kedua.
Namun, tetap saja, hal yang paling disorot adalah kebiasaan buruk Marquez dengan gaya balap ugal-ugalan yang tak pernah berubah dari waktu ke waktu.
Claudio Domenicalli selaku CEO Ducati, merasakan betul kerugian yang dialami salah satu anak buahnya, Martin, akibat ulah Marquez.
Baca Juga: Marc Marquez Lolos dari Penalti Setelah Resmi Lewatkan MotoGP Argentina 2023
Domenicalli secara blak-blakan mengungkapkan bahwa Marquez benar-benar harus menghentikan cara balapan 'ngawur'nya jika masih peduli dengan keselamatan dirinya sendiri dan pembalap lain.
"Saatnya untuk mengakhiri cara berkendara seperti ini," ungkap Domenicalli dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.
"Kalau memang ada masalah teknis, maka itu harus dibuktikan dengan data," tegasnya.
Sementara itu, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, yang biasanya 'adem-adem' saja menanggapi insiden MotoGP, kali ini benar-benar ikut angkat bicara.
Sebagai bos dari Oliveira, Rivola jelas ikut khawatir jika salah satu pembalapnya juga terkena imbas dari kecerobohan Marquez.
Pria yang pernah bekerja di F1 itu pun menyayangkan kalau sampai Marquez lolos dari hukuman akibat ulahnya tersebut.
"Saya melihat steward seperti tutup mata saat melihat mereka yang melanggar aturan," kata Rivola.
"Saya tidak menentang sikap (agresif) para pembalap (untuk berjuang), karena mereka akan berusaha sampai akhir. Tapi kali ini pembalap seperti dia harus dihentikan."
"Kita semua menyadari ada peristiwa brutal yang terjadi di balapan pertama ini. Kalau kita tidak mau menyadarinya, seseorang bisa terluka."
Baca Juga: BREAKING NEWS - Marc Marquez Absen pada MotoGP Argentina 2023
"Dan jika para pembalap seperti itu tidak diberi sanksi, itu akan jadi masalah. Orang-orang seperti itu akan jadi contoh buruk untuk pembalap muda," ucap Rivola merujuk pada Marc Marquez.
Ironisnya, keinginan Rivola melihat Marc Marquez diganjar hukuman sirna.
Marquez dipastikan lolos dari hukuman double long lap penalty lantaran memutuskan absen di seri selanjutnya, MotoGP Argentina 2023 (31 Maret - 2 April).
Marquez absen di seri kedua ini karena akan menjalani operasi kedua pada metacarpal ibu jari tangan kanannya yang patah akibat insiden kecelakaan di MotoGP Portugal 2023.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar