BOLASPORT.COM - Nilai tawar rendah dan kondisi keuangan Chelsea menjadi hambatan besar bagi Barcelona untuk memulangkan Pierre-Emerick Aubameyang.
Spekulasi tengah mengiringi masa depan penyerang Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang dalam beberapa bulan terakhir.
Aubameyang memang masih tercatat sebagai pemain resmi Chelsea pada musim 2022-2023.
Namun, jam terbangnya begitu minim ketika Chelsea dipimpin oleh Graham Potter.
Tercatat hanya 12 penampilan saja Aubameyang mencicipi Liga Inggris 2022-2023.
Itu pun hanya 1 gol saja yang bisa disumbangkannya untuk Chelsea.
Sementara itu, di Liga Champions, penyerang asal Gabon tersebut mendapat kepercayaan turun sebanyak 6 kali dengan mendulang 2 gol dan 1 assist.
Baca Juga: Tolak Kontrak Baru, De Gea Mengaku Masih Bahagia di Manchester United
Namun, nasibnya semakin tragis ketika Chelsea lolos ke fase gugur Liga Champions.
Namanya tidak ikut dicantumkan oleh Potter lantaran sang juru taktik memilih dua nama anyar, Enzo Fernandez dan Mykhailo Mudryk sebagai pelengkap daftar skuad.
Sejak saat itu kariernya dianggap telah tamat di Stamford Bridge.
Hal itu juga diperparah dengan aksinya yang mengunjungi Barcelona dalam laga el clasico 11 hari lalu.
Bahkan Pierre-Emerick Aubameyang turut merayakan kemenangan Barcelona atas Real Madrid di ruang ganti.
Kondisi tersebut membuat kubu Chelsea berang dan marah sehingga membuat langkah tegas.
Dilansir BolaSport.com dari Sport, The Blues dilaporkan bersiap untuk melepas Aubameyang pada bursa transfer musim panas 2023.
Baca Juga: Pemain Muda Pinjaman Arsenal Sudah Layak Gabung Real Madrid atau Barcelona
Klub potensial yang bisa menjadi pelabuhannya tak lain adalah Barcelona.
Penguasa klasemen sementara Liga Spanyol musim ini tersebut memang tengah dikaitkan erat dengan kepulangan Aubameyang.
Namun, posisi El Barca tidak dalam kondisi apik untuk memboyong kembali Aubameyang.
Beberapa hambatan besar siap mengadang raksasa Catalunya tersebut.
Saat ini nilai tawar Barcelona dalam kondisi rendah.
Itu tak lain dari kondisi keuangan mereka yang masih amburadul.
Buktinya saja otoritas Liga Spanyol sampai menurunkan kembali status Gavi sebagai pemain junior klub akibat aturan pembatasan nominal gaji pemain.
Barcelona memang membutuhkan tambahan tenaga di lini depan karena hanya mengandalkan Robert Lewandowski saja tidaklah cukup.
Pelapisnya semacam Ferran Torres dan Ansu Fati jauh di bawah level Lewandowski.
Akan tetapi, keuangan Barcelona saat ini diyakini tidak cukup untuk menggaji Aubameyang jika mengontraknya kembali.
Di sisi lain, kondisi keuangan Chelsea juga menjadi kendala tersendiri bagi El Barca.
Pasalnya, Chelsea tengah menghindari hukuman UEFA terkait Financial Fair Play (FFP).
Mereka tercatat telah menghabiskan dana hingga 600 juta pounds lebih dalam dua periode bursa transfer sejak diambilalih oleh Todd Boehly.
Dari jor-joran itu rupanya The Blues mengalami kerugian hingga 200-an juta pounds.
Baca Juga: Mumpung Antonio Conte Nganggur, Inter Milan Bisa Reuni Lagi demi Gelar Juara
Maka dari itu langkah penjualan sejumlah pemain bakal ditempuh oleh armada Potter pada jendela transfer musim panas 2023.
Salah satunya adalah Pierre-Emerick Aubameyang.
Mendatangkan Aubameyang dengan cara membelinya jelas bukanlah langkah yang tepat bagi Barcelona yang tengah berupaya mengencangkan sabuk neraca keuangan mereka.
Apalagi model-model menarik tuas ekonomi bakal tidak akan terulang kembali seiring aturan ketat dari Liga Spanyol.
Barcelona hanya bisa mendatangkan eks penyerang Dortmund dan Arsenal itu dengan status bebas transfer.
Itu pun baru bisa dilakukan ketika kontraknya berakhir pada Juni 2024.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-espana.net, Sport.es |
Komentar