BOLASPORT.COM - Penyerang timnas U-20 Indonesia, Arkhan Kaka mengaku enggan berlarut-larut dalam kesedihan seusai Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Arkhan Kaka memang salah satu pemain timnas U-17 Indonesia yang berhasil mencuri perhatian Shin Tae-yong.
Sehingga Arkhan Kaka pun berhasil tembus ke skuad timnas U-20 Indonesia yang diproyeksikan tampil di Piala Dunia U-20 2023.
Akan tetapi, timnas U-20 Indonesia dipastikan batal tampil di Piala Dunia U-20 2023 setelah Indonesia dicoret jadi tuan rumah.
Baca Juga: Angkat Trofi, Pemain Timnas Palestina Pakai Jersey Timnas Indonesia dan Doakan Sepak Bola Indonesia
Indonesia dicoret oleh FIFA karena dinilai tidak siap menjadi tuan rumah.
Hal ini tak lepas dari adanya penolakan timnas Israel datang ke Indonesia dan akhirnya FIFA mencoretnya.
Dengan dicoretnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, tentu saja ini menjadi kesedihan yang mendalam untuk para pemain.
Sebab skuad Garuda Nusantara saat ini menjadi yang paling terkena imbas dari batalnya Indonesia jadi tuan rumah.
Mereka telah menjalani persiapan cukup panjang untuk menghadapi Piala Dunia U-20 2023.
Namun, Indonesia dipastikan batal tampil, tentu saja ini bukan kabar yang menyenangkan.
Arkhan Kaka mengaku hal ini memang mengecewakan.
Tetapi, ia enggan berlarut-larut dalam kesedihan dan harus bangkit.
Baca Juga: Sandy Walsh Berikan Semangat Kepada Pemain Timnas U-20 Indonesia
Pemain berusia 15 tahun itu juga tak lupa brterima kasih kepada para pemain yang memberi banyak dukungan untuk timnas U-20 Indonesia.
“Ya saya mengucapkan terima kasih untuk masyarakat semua atas dukungannya kepada kita, karena dukungan mereka kita jadi lebih semangat dan termotivasi lagi ke depannya,” ujar Arkhan Kaka kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kawasan FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).
Setelah gagal tampil di Piala Dunia U-20 2023, Arkhan pun mengungkapkan bagaimana rasanya saat pertama kali mendapat kabar itu.
Ia mengatakan rasa kecewa memang melekat ke pemain karena persiapan telah dilakukan lama.
Untuk itu, ia pun mengaku paham dengan apa yang dilakukan rekan-rekannya yang meluapkan emosi merka di kolom komentar Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ya mungkin mereka meluapkan rasa kecewa ya, saya juga baru ini TC di timnas U-20 ya sejak persiapan Piala Asia kemarin sebelumnya saya TC U-16 dan U-17," kata Arkhan.
"Ya mereka jelas kecewa karena mereka sudah berlatih dan berjuang keras hampir 2-3 tahun ini meninggalkan keluarga, sekolah dan ini mimpi terbesar mereka dan mimpi terbesar saya juga," ujarnya.
Sebagai pemain, Arkhan pun berharap Indonesia tak akan mendapat sanksi berat dari FIFA.
Menurutnya dunia kulit bundar ini menjadi mata pencaharian buat banyak pemain.
Sehingga ditakutkan Indonesia akan kena banned setelah batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Sementara itu, kegagalan Indonesia menggelar Piala Dunia U-20 2023 ini pun mendapat banyak perhatian dari masyarakat.
Pecinta sepak bola Indonesia pun ada yang memilih memberikan dukungan kepada pemain timnas U-20 Indonesia dengan melakukan aksi pembagian pita hitam.
Pembagian pita hitam dan takjil yang dilakukan oleh kelompok masyarakat bernama Centennialz di trotoar bagian depan FX Sudirman, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
CEO Centennialz, Dinno Ardiansyah menyatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk simpati untuk pemain timnas U-20 Indonesia.
Menurutnya batalnya Indonesia jadi tuan rumah ajang dua tahunan itu sama saja mematikan mimpi anak muda.
Oleh karena itu, aksi membagikan pita hitam dan takjil kepada warga yang melintasi area tersebut.
“Kita melakukan aksi ini adalah bentuk simpati dan empati, karena kita tahu perjuangan teman-teman Garuda Muda tidak mudah. Hampir 3 tahun lebih persiapan,” ucap Dinno.
“Kita lihat juga latihan sangat intens. Dan apapun yang terjadi hari ini menjadi sebuah pukulan yg luar biasa walaupun kita tidak bisa berikan support secara langsung tapi ini bentuk ekspresi dari suara generasi z dengan bentuk simbolis pita dan bagikan takjil nanti,” tuturnya.
“Harapannya ini menjadi sebuah refleksi bahwa sepak bola Indonesia masih banyak masalah dari Kanjuruhan sampai Liga 2 dan 3.”
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar