BOLASPORT.COM - Meski berhasil mengamankan gelar juara Liga 1 2022-2023 untuk PSM Makassar, Bernardo Tavares masih kesal dengan kepemimpinan wasit.
Pernyataan tersebut diungkapkannya usai menang di markas Madura United pada Jumat (31/3/2023) malam di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan.
Kala itu, PSM Makassar berhasil juara usai menang 3-1 atas Madura United.
Praktis, kemenangan tersebut membuat perolehan poin dari PSM Makassar tidak bisa dikejar oleh Persib Bandung di posisi kedua.
Gelar juara Liga Indonesia ini jadi yang perdana bagi PSM Makassar sejak 23 tahun yang lalu.
Terakhir kali PSM Makassar meraih gelar juara Liga Indonesia terjadi pada musim 1999-2000.
Meski demikian, pelatih asal Portugal tersebut tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Sebab, mantan anak buah Jose Mourinho tersebut terganggu dengan kinerja wasit dan perangkat pertandingan malam ini.
Baca Juga: Penyesalan Luis Milla Setelah Persib Bandung Gagal Kejar PSM Makassar di Puncak Klasemen
"Saya begitu terganggu melihat kesalahan-kesalahan yang wasit buat," ujar Bernardo Tavares usai pertandingan.
"Maaf, saya harus bilang wasit hari ini tidak bagus," lanjutnya.
Kritik terhadap wasit bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh pelatih asal Portugal tersebut.
Ia merasa berulang kali dirugikan oleh kepemimpinan wasit di Liga 1 musim ini.
Salah satu yang membuatnya kesal pada laga semalam adalah kartu kuning yang didapatkannya.
"Bagi saya sebagai pelatih, ini sulit dipercaya," ujar Bernardo Tavares.
"Dalam 32 pertandingan, saya mendapatkan empat kartu kuning."
"Dalam karier saya selama menjadi pelatih, baru di Indonesia saya mendapatkan kartu kuning," lanjutnya.
Bernardo Tavares pun mendapatkan kartu kuning dari wasit Thoriq Alkatiri usai dianggap melakukan protes berlebihan di laga tersebut.
"Apa yang saya bilang (kepada wasit) adalah hal-hal yang memang terjadi di lapangan," ujar Bernardo Tavares.
"Saya hanya bilang 'wasit, lihat, nomor enam selalu menarik jersey pemain saya.'"
"Aturannya, pada saat Anda menarik, apa yang seharusnya dilakukan? Kartu kuning."
"Akan tetapi, kenyataannya tidak, justru lebih mudah memberikan kartu kuning kepada seorang pelatih," lanjutnya.
Tavares menekankan bahwa kualitas wasit di sepakbola Indonesia perlu ditingkatkan lagi.
Hal ini demi memajukan sepakbola Indonesia itu sendiri.
"Kalau memang sepak bola Indonesia mau meningkat, berkembang, mulai dengan wasit," ujar Bernardo Tavares.
"Karena kalau pelatih tidak memberikan performa dalam klub, ada konsekuensi, out."
"Pemain tidak memberikan performa dalam klub, ada konsekuensi, out."
"Jadi saya bisa bilang mereka bisa mulai bekerja untuk meningkatkan liga dari segi itu," tutupnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar